Kondisi Pasar Bergejolak - Investasi Reksadana Masih Menjadi Pilihan

NERACA

Jakarta – Sentimen negatif dari terkoreksinya nilai tukar rupiah mempengaruhi pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan imbasnya, nilai return pertumbuhan investasi reksadana juga ikut melemah. Namun demikian, PT Bank Commonwealth menilai bahwa prospek investasi pada kelas aset ekuitas masih menjadi pilihan yang objektif untuk investasi reksa dana sepanjang Juli ini.

Meskipun kondisi pasar saham dan obligasi Indonesia sepanjang semester I 2018 mencatatkan kinerja negatif, kondisi fundamental domestik masih cukup stabil dan laporan keuangan emiten periode kuartal II/2018 yang akan dirilis pada Juli diperkirakan positif. Ketidakpastian ekonomi global masih menghantui pasar negara emerging market, termasuk Indonesia. Ketidakpastian ini terkait dengan kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) yang berpotensi menimbulkan perang dagang antara AS dengan mitra dagangny,a terutama China, Kanada, dan negara-negara Uni Eropa. Hal tersebut membebani pasar sepanjang semester I/2018.

Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth, Ivan Jaya menuturkan, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global dan domestik serta pengaruhnya pada pasar saham, pihaknya masih berpandangan bullish pada kelas aset ekuitas secara jangka menengah dan panjang. “Kami menilai saat ini masih menjadi peluang untuk para nasabah meningkatkan porsi alokasi investasi di ekuitas,"ujarnya.

Faktor lainnya yang menjadi keyakinan investasi reksadana masih positif adalah Kondisi ekonomi yang stabil ini disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, penyelenggaraan Pilkada serentak pada Juni yang berlangsung aman dan diharapkan akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi kuartal II/2018. Tahapan masa kampanye Pilkada serentak sudah dimulai sejak Februari dan berlangsung penuh selama kuartal II/2018. Selama masa kampanye, partai politik berlomba-lomba mengeluarkan dana belanja kampanye untuk memenangkan calon yang diusungnya. 

Kedua, Hari Raya Idul Fitri yang merupakan hari besar keagamaan ini mendorong belanja rumah tangga. Belanja kampanye dan belanja rumah tangga ini dapat menopang belanja domestik selama kuartal II/2018 dan yang merupakan komponen terbesar untuk peningkatan PDB Indonesia.

Selain itu, faktor ketiga adalah Asian Games yang akan dimulai pada Agustus mendatang dengan jumlah atlet dan kontingen yang diperkirakan mencapai 22 ribu juga akan menambah komponen belanja domestik pada kuartal III/2018.

 

 

 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…