Perluas Chanel Distribusi - BEI Targetkan Investor Tumbuh 25% Per Tahun

NERACA

Jakarta – Masih rendahnya penetrasi pasar modal di Indonesia, mendorong PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk terus mengenjot pertumbuhan investor per tahun menjadi 25% per tahun dari target semula hanya 15%. “BEI optimistis pertumbuhan ini dapat tercapai dengan adanya channel distribusi yang ada saat ini,”kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi di Jakarta, kemarin.

Dijelaskannya, keyakinan target pertumbuhan investor tercapai karena pihak BEI sudah memiliki channel distribusi, dari mulai kantor perwakilan, galeri investasi dan partner di kampanye Yuk Nabung Saham makin banyak mulai dari emiten serta Anggota Bursa. Selain itu, BEI juga meningkatkan target jumlah investor aktif per tahunnya dari sebelumnya hanya 20% menjadi 25% per tahun.

Peningkatan jumlah investor aktif ini dapat diraih dengan beberapa program yang akan digalakkan oleh bursa. Tercatat hingga Juni, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia jumlah investor saham tercatat sudah mencapai 898.219 single investor identification (SID). Jumlah tersebut bertambah sekitar 23,40% dibandingkan Juni 2017. Sementara itu, total SID untuk saham dan reksa dana yang tercatat sudah mencapai 1,4 juta SID.

Sebelumnya Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi pernah mengatakan, pihaknya tetap optimistis tahun ini jumlah investor akan terus bertambah. Sebab, KSEI saat ini tengah menjalani beberapa program yang berpotensi menambah jumlah investor, salah satunya pembukaan rekening serta infrastruktur Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Dengan begitu, jumlah SID diproyeksikan bertambah sebanyak 4,5 juta.

Di sisi lain, kerja sama dengan sejumlah instansi juga terus ditingkatkan. Misalnya dengan PayTren Asset Management yang mengincar nasabah sebanyak 10 juta. "Di payment system mereka sudah ada nasabahnya. Mereka akan buat reksadana, nanti itu akan dibuat SID-nya kalau bisa masuk yang seperti itu bisa menambah jumlah investor," kata Friderica.

KSEI juga menargetkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan fasilitas layanan bagi investor kelar tahun ini. Dalam waktu dekat, Central Depository and Book Entry Settlement System (C-Best) Acceleration akan rampung pada Juli 2018. Dengan fasilitas ini, lanjut Friderica, bisa memberikan nilai tambah bagi investor. Nantinya, fasilitas ini dapat diakses oleh calon investor maupun perusahaan sekuritas. Kemudian, KSEI juga menargetkan platform e-proxy rampung pada semester dua tahun ini. Platform ini dirancang untuk mempermudah investor menjalankan haknya memberikan kuasa secara elektronik. Sedangkan untuk platform e-voting ditargetkan rampung tahun depan.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…