BPPSDMP Kementan Terus Ikhtiar Cetak Wirausaha Pertanian

NERACA

Jakarta – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengambil langkah strategis dengan penyediaan sumber daya manusia pertanian melalui Regenerasi Petani yang diwujudkan salah satunya dengan program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP). Demikian keterangan resmi yang diterima Neraca, Kamis (12/7).

PWMP adalah upaya penumbuhan dan peningkatan minat, keterampilan dan jiwa kewirausahaan generasi muda dibidang pertanian yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan dan kemandirian jiwa keterampilan kewirausahaan generasi muda di bidang pertanian, mengembangkan peluang bisnis sehingga mampu menjadi job-creator di sektor pertanian, serta mendorong pertumbuhan dan perkembangan kapasitas penyelenggara pendidikan pertanian sebagai center of agripreneur development berbasis inovasi.

Program ini dilakukan dengan memberikan bimbingan, pendampingan dan pemagangan kepada mahasiswa sekolah tinggi pertanian, siswa sekolah menengah kejuruan pertanian, alumni perguruan tinggi pertanian, dan generasi muda lainnya yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian modal usaha (15 – 35 juta/kelompok).

Regenerasi Petani dikerjakan dengan fokus agar program aksi ini betul-betul melahirkan petani muda sekaligus wirausahawan milenial yang memiliki kompetensi dan potensi besar untuk memajukan pertanian sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, dimana sektor pertanian dapat menghasilkan beragam produk pertanian bernilai ekonomis tinggi yang memiliki daya saing di pasar internasional.

Selain melalui program PWMP, petani muda dan calon wirausahawan pertanian juga mendapatkan pelatihan yang tidak hanya sebatas meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan namun juga untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya dengan program pelatihan yang menggunakan metode Onsite Training Model (OTM), salah satunya yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang bekerjasama dengan Taiwan Technical Mission (TTM). Kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan petani selama 3 tahun terakhir.

OTM adalah model pelatihan berbasis outcome yang menggunakan pola integrasi mulai dari proses perencanaan hingga pendampingan dan evaluasi. Pelatihan ini dilaksanakan dengan 2 sesi, yaitu sesi tatap muka dan sesi penerapan teknologi.

BBPP Lembang dan TTM menginisiasi pembentukan korporasi petani bernama Bandung Vegetables Station (Bavas). Bavas menjadi sarana mengaplikasikan ilmu yang diperoleh peserta pada saat pelatihan dari hulu sampai dengan hilir. Pemasaran produk sayuran dengan target pasar baik domestik yaitu ke pasar tradisional maupun swalayan dan pasar ekspor. Saat ini, Bavas sudah bekerjasama dengan buyer dari Singapura untuk ekspor produk hortikultura diantaranya buncis Kenya dan petai. Pengiriman sudah rutin dilaksanakan, yaitu 2 kali dalam seminggu, dengan kapasitas ekspor untuk buncis Kenya 500 kg dan petai 200 kg untuk 1 kali pengiriman.

Ke depan, BBPP Lembang sedang berupaya membentuk HortiFarm Market sebagai sarana praktik membentuk jiwa wirausaha. Kegiatan yang akan dilakukan, yaitu: 1) pemasaran produk petani, 2) membantu mengembangkan asosiasi petani, 3) menyediakan informasi pemasaran yang uptodate, dan 4) membentuk jaringan pemasaran yang menguntungkan petani. Keseluruhan dari proses tersebut harapannya dapat menyatukan petani, kelompok tani, P4S, dan Tenant ke dalam satu wadah yaitu Horti Farmers Market sehingga mereka mampu menjadi entrepreneur yang profesional, menghasilkan produksi yang terjaga kontinuitas dan kualitasnya, sehingga pemasaran menjadi lebih mudah baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Dengan metode OTM diharapkan dapat mewujudkan better farming, better bussines dan better living bagi petani. (agus)

BERITA TERKAIT

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…