Mengurangi Masalah Sampah Pendakian di Gunung Rinjani

Sebagai salah satu kawasan geopark dunia, Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki daya tarik bagi siapapun yang merasa dirinya sebagai pecinta alam dan keindahan. Pada tahun 2016 Gunung Rinjani didaki lebih dari 90 ribu orang, jumlah ini jauh melebihi populasi penduduk Kecamatan Sembalun yang hanya 19 ribu orang. Namun sayangnya hal tersebut justru menimbulkan masalah, karena sampah yang dihasilkan dari kegiatan pedakian mencapai 13 ton dan tidak terkelola dengan baik.

Menyikapi hal tersebut, pemuda Indonesia dan Australia berkolaborasi untuk melakukan sebuah gerakan yang bernama Baraka Nusantara. Gerakan tersebut sejak tahun lalu menginisiasi program pengelolaan sampah di wilayah kaki Gunung Rinjani. Program tersebut diberi nama Sangkabira Waste Management.

"Sektor pariwisata memang terkesan menjanjikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal, namun di sisi lain, pariwisata juga memiliki sisi negatif yang menimbulkan masalah sosial yaitu sampah yang merusak lingkungan," kata pendiri Baraka Nusantara Siti Maryam Rodja, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (9/7).

Tidak hanya sampah dari pendakian, kondisi di Kecamatan Sembalun diperparah dengan tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara sehingga sampah rumah tangga dan sampah pertanian seringkali dibuang di sungai dan hutan, atau dibakar. Siti melanjutkan, program Sangkabira Waste Management memfokuskan pada dua kegiatan, yakni daur ulang sampah plastik dan pengolahan sampah pertanian menjadi media tanam untuk budi daya jamur.

"Pelatihan pengolahan sampah pertanian menjadi budi daya jamur tiram telah digelar pada 13 April lalu dengan menggandeng kelompok Myotech asal Bandung sebagai mitra. Pelatihan tersebut diikuti oleh 20 orang peserta murid," ujar Siti. "Diharapkan masyarakat yang berpartisipasi dalam program ini akan lebih banyak, karena program ini memiliki efek penurunan jumlah sampah, lingkungan lebih bersih, membekali pelajar dan pemuda untuk memiliki kewirausahaan sosial. Karena dana yang dihasilkan dari produk sampah tersebut sebagian dialokasikan untuk mendukung pendidikan di Kecamatan Sembalun."

Menurutnya dari pelatihan ini lahir beberapa kelompok petani jamur muda,  yang sudah berhasil memproduksi jamur tiram dan telah diperjualbelikan ke masyarakat. Kegiatan budidaya di Kecamatan Sembalun ini bahkan menghasilkan varietas jamur unik, yakni jamur tiram merah muda. Padahal jamur yang disemai dalam "baglog" adalah jamur tiram putih, dan jamur tiram cokelat.

Mendapat Predikat Geopark

Sebelumnya, Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat resmi mendapatkan predikat sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Bahkan UNESCO menyarankan untuk memperluas menjadi se-pulau Lombok.

Terkait predikat baru itu, General Manager Geopark Rinjani, Chairul Mahsul, mengatakan saat ini kawasan Geopark Rinjani luasnya separuh Pulau Lombok, yaitu 2.800 kilometer persegi. "Di dalamnya termasuk kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Kawasan Geoparknya sampai Gili Trawangan karena disana itu ada jejak letusan," ujar Chairul.

Ia mengatakan Lombok bagian selatan memiliki banyak gunung aktif di bawah laut, dan tipenya karst. Menurut kajian ilmiah dari sebuah universitas di luar negeri, erupsi Gunung Rinjani tahun 1257 mengalahkan Tambora dan Krakatau.

Selain itu, ia melanjutkan, pihaknya akan coba menerapkan sistem online untuk masuk ke Gunung Rinjani terkait dengan kuota. Saat ini, ia melanjutkan, jumlah kunjungan wiatawan ke Kawasan Gunung Rinjani sekitar 80 ribu orang setahun. Namun ia dan timnya masih melakukan riset untuk memetakan jumlah kunjungan yang ideal perharinya. "Kami ingin ini (penentuan jumlah kunjungan wisatawan) berbasis studi yang berbasis konservasi. Perlu waktu sekitar 3 sampai 4 bulan untuk studi ini," katanya.

Seperti yang telah diberitakan, untuk menjadi UGG, ada tiga unsur keberagaman yang harus dipenuhi yaitu geodiversity, biodiversity, dan culture diversity. Chairul mengatakan kekuatan Geopark terletak pada unsur konservasi, edukasi, dan kesejahteraan masyarakat.

Ia mengaku permasalahan utama yang terjadi di Kawasan gunung Rinjani adalah pembalakan liar, meskipun jumlahnya sudah jauh berkurang. "Sumber kehidupan Pulau Lombok itu ada di sana, karena sumber airnya ada di Rinjani," katanya.

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…