Menguak Mitos Seks Populer

Tiap orang tumbuh dalam budaya yang mengajarkan hal-hal berbeda mengenai seksualitas. Selain belajar tentang seks dari lingkungan dan keluarga, banyak orang juga mendapat informasi dari internet dan media. Namun, tidak jarang informasi-informasi yang diterima dari keluarga, teman, atau internet ini menimbulkan kebingungan karena banyaknya mitos yang beredar. Dilansir dari berbagai sumber, dan dikutip dari CNN indonesia, berikut adalah beberapa mitos seks yang sering ditemui.

1. Perempuan tidak bisa hamil ketika bercinta dengan posisi di atas

Sebagian orang percaya jika bercinta dengan posisi perempuan di atas, sperma tidak akan bisa masuk ke dalam rahim dan membuat perempuan tersebut hamil. Nyatanya, ini adalah hal yang salah. Tanpa sebuah metode kontrasepsi yang bisa dipercaya, sperma tetap bisa membuat seorang perempuan hamil, bagaimana pun posisi bercintanya.

2. Urin membunuh sperma

Mitos lainnya seputar seks adalah urin dapat membunuh sperma dan mencegah kehamilan. Hal ini adalah mitos. Jika ingin berhubungan seks namun belum memiliki rencana untuk punya anak, gunakan kontrasepsi yang terpercaya.

3. Orgasme perempuan tidak nyata

Sebuah penelitian yang dirilis Archives of Sexual Behavior memaparkan bahwa perempuan dengan pasangan laki-laki merupakan kategori demografik yang mengalami paling sedikit orgasme, terutama jika dibandingkan laki-laki dengan pasangan perempuan. Meskipun terjadi lebih jarang ketika bercinta, bukan berarti orgasme perempuan itu tidak nyata. Ketika terangsang, darah akan mengalir ke klitorisl. Jika distimulasi terus-menerus, klitoris akan memproduksi orgasme.

4. Semakin banyak bercinta, semakin 'longgar' vagina

Mitos mengenai vagina yang 'longgar' masih dipercayai banyak orang, meskipun hal ini sebenarnya keliru. Vagina adalah organ tubuh yang sangat fleksibel, dan bisa berubah bentuk saat terangsang. Semakin banyak berhubungan intim tidak akan mempengaruhi vagina. Namun, usia bisa membuat vagina jadi longgar.

5. Tidak bisa hamil jika bercinta ketika menstruasi

Walaupun kemungkinannya kecil, perempuan tetap bisa hamil ketika berhubungan intim di saat menstruasi tanpa alat kontrasepsi. Hal ini disebabkan sperma bisa tetap hidup di dalam tubuh setelah dikeluarkan selama tiga hingga lima hari. Jika dalam jangka waktu tersebut perempuan memasuki tahap ovulasi, perempuan bisa hamil.

6. Pil KB bisa menyebabkan mandul, kanker, dan kematian

Hal ini mitos yang masih sering dipercaya sebagian orang. Jika digunakan dengan benar dan di bawah pengawasan dokter, pil KB tidak akan menyebabkan mandul, kanker, ataupun kematian. Sebaliknya, metode kontrasepsi ini penting bagi pasutri yang belum memiliki rencana punya anak.

7. G-Spot tidak nyata

G-Spot memang ada dan merupakan akar dari klitoris. Ia terletak di belakang tulang pubis, dekat uretra. G-Spot lebih tepat dibilang sebagai suatu area, bukan hanya titik.

BERITA TERKAIT

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…