KOTA SUKABUMI - Semua Pekerjaan Fisik Akan Diawasi Secara Ketat

KOTA SUKABUMI

Semua Pekerjaan Fisik Akan Diawasi Secara Ketat

NERACA

Sukabumi - Semua pekerjaan fisik yang biayai oleh pemerintah akan diawasi secara ketat. Hal itu untuk mencegah adanya masalah hukum pada akhir pekerjaan. Dengan adanya Tim Pengawas terdiri dari Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D), kepolisian dan unsur pemerintah daerah seperti Inspektorat, untuk mengawasi semua pekerjaan.

“Ini peringatan dini pencegahan adanya penyimpangan pengerjaan kegiatan. Rekanan yang melakukan pengerjaan itu diawasi oleh TP4D dan kepolisian,” kata Pj Wali Kota Sukabumi, Dady Iskandar usai menyaksikan penandatanganan delapan kegiatan proyek jalan Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Selasa (10/7).

Dady menegaskan, pekerjaan itu harus sesuai dengan kontrak yang ditandatangani. Jika tidak, dikhawatirkan menimbulkan persoalan dikemudian hari karena dianggap melanggar hukum.“Ini sangat penting agar hati-hati dan transparan. Tidak ada sembunyi-sembunyi pengerjaan proyek, baik itu pagu maupun rekanannya,” jelasnya.

Dady juga mengimbau kepada tim pengawas untuk melakukan pengawasan secara ketat. Sebab, dikhawatirkan ada pengerjaan yang tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah disepakati lantaran penawaran yang dianggap terlalu rendah.“Karena ini lelang, kadang-kadang penawarannya dibawah, ini yang bahaya. Kalau dalam masa pengerjaan ada yang kira-kira tidak sesuai, segera diingatkan. Tidak dibiarkan setelah selesai pengerjaan baru ditegur. Pengawasan secara ketat juga bukan hanya untuk menjaga kualitas pengerjaan saja. Lebih dari itu agar hasil pembangunan bisa dinikmati oleh masyarakat," ujarnya. 

Wakil Ketua T4D Kota Sukabumi Suntoro menegaskan, TP4D dibentuk Presiden untuk mengawasi pembangunan daerah agar tidak ada celah untuk melakukan penyimpangan. Pengawasan dilakukan baik secara terbuka maupun tertutup.“Tanpa sepengetahuan oleh pihak dinas pun kami akan kelapangan," tegasnya.

Salah satu yang menjadi sorotan TP4D kata dia, yakni proyek yang penawarannya dianggap tidak wajar. Sebab, dengan harga jauh dibawah harga penawaran akan berdampak terhadap kualitas pekerjaan. untuk itu, kegiatan akan diuji satu persatu.“Kalau ada penawaran yang dibawah batas kewajaran itu kualitasnya bagaimana. Paling tidak mencegahan korupsi, jangan sampai ada tindak pidana karena tidak ada pengawasan. Kami hanya mengawasi dari sisi hukum baik itu administrasi maupun pengerjaannya. Mengenai standar kualitas itu yang tau ahlinya,” tandasnya.

Kepala Dinas perhubungan Kota Sukabumi, Abdul Rachman mengatakan, ada sebanyak delapan kegiatan dinas yang dipimpinannya yang dilelangkan dengan total anggaran Rp12 miliar. Delapan pekerjaan tersebut yakni, Jalan Lembursitu,  Jalan Pasar Saptu, Jalan Ciseureuh, Jalan Julius Usman, Jalan Aminta Azmali, Jalan Rancakadu, Jalan Sudajaya dan Sudajaya Hilir. Masing-masing kegiatan, pagu anggarannya antara Rp1 miliar sampai Rp2 miliar. Seluruhnya telah melalui lelang di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Kota Sukabumi. Para rekanan yag diundang adalah pimpinan perusahaan pemenang tender.

“Sebelum memulai pekerjaan, mereka diundang untuk penandatanganan kontrak sekaligus lakukan pendektesian dini. Ini untuk mengindari ada temuan di akhir pengerjaan. Kalau ada temuan diakhir kan repot, harus bongkar pengerjaan. Tapi kalau dari awal diawasi, kalau pun ada yang kurang bisa langsung disesuaikan. Dan semua pekerjaan tersebut sesaui kontrak harus tuntas pembangunannya pada awal Desember 2018. Jika tidak, tentu saja akan ada konsekwensi yang diterima oleh rekanan," pungkasnya. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…