Danai Pengembangan Usaha - Intan Baruparana Finance Gelar Rights Issue

NERACA

Jakarta- Perkuat modal dalam mendanai ekspansi bisnisnya, PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) akan menerbitkan saham baru dengan skema penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) sebanyak-banyaknya 463 juta unit saham atau setara dengan 34,99% dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Perseoran diperkirakan bisa mendapatkan dana Rp 115,75 miliar dari aksi korporasi ini.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, bersama dengan saham tersebut perusahaan juga akan menerbitkan waran seri I dan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang sahamnya yang melaksanakan HMETD. Jumlah saham dan waran yang akan diterbitkan perusahaan akan menyesuaikan dengan keperluan dana dan harga pelaksanaan rights issue tersebut. Untuk pelaksanaan aksi korporasi ini perusahaan akan meminta persetujuan pemegang sahamnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada 15 Agustus 2018 mendatang.

Nanti, usai rights issue ini perusahaan akan memililiki struktur permodalan yang lebih baik untuk meningkatkan kondisi keuangan perusahaan dalam melakukan pengembangan di usahanya karena perusahaan mendapatkan pendanaan baru sehingga berdampak pada kinerja perusahaan.  Sebagai informasi, perusahaan jasa keuangan ini tengah disibukkan untuk restrukturusisasi utang. Belum lama ini, perusahaan bisa bernafas lega karena mendapatkan perpanjangan masa penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Pada 14 Februari 2018, majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memberikan putusan perpanjangan PKPU tetap kepada perusahaan untuk jangka waktu 32 hari sejak14 Februari 2018 sampai 19 Maret 2018. Direktur IBFN, Alexander Reyza menyampaikan, selain memberikan perpanjangan PKPU, perusahaan juga menetapkan hari sidang rapat permusyawaratan majelis pada 19 Maret 2018 dan memerintahkan tim pengurus untuk memanggil pada kreditur perusahaan untuk hadir.”Putusan ini memberikan waktu yang cukup bagi perseroan dan para kreditur untuk mendiskusikan rencana perdamaian yang akan ditawarkan oleh perseroan kepada kreditur dalam rangka mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan menyempurnakan rencana perdamaian,” ujarnya.

Nilai total utang yang ditanggung IBFN mencapai Rp 1,3 triliun dengan kreditur di antaranya ICD, BNI, BNI Syariah, Maybank Syariah, MNC, Muamalat, Exim, Mestika, Syariah Mandiri dan SBI. Utang tersebut akan diselesaikan dengan skema tahun ke-1 sampai ke-5, cicilan jumlah utang 1% per tahun yang dibayarkan setiap bulan.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…