STPP Bogor Kawal Program Optimalisasi Alsintan Cirebon

NERACA

Bogor - Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat mengerahkan mahasiswanya untuk mengawal program optimalisasi penggunaan Alsintan atau alat mesin pertanian dari Kementerian Pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon.

Adi Prayudi, mahasiswa STPP Bogor sekaligus pendamping program Optimalisasi Penggunaan Alsintan (OPA) mengatakan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendongkrak produktivitas pertanian di satu wilayah."Mahasiswa yang diterjunkan adalah dari tingkat II. Mereka melakukan pengawalan terintegrasi dengan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL)," kata Adi, Senin (9/7).

Total ada 17 mahasiswa yang melakukan PKL pengawalan program Optimalisasi Alsintan di Cirebon. Mahasiswa bertugas mendampingi petani yang menerima bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) agar bisa mengoperasikannya."Aktualisasi upaya tersebut dengan mengoptimalkan pemanfaatan alsintan yakni dengan cara mobilisasi semua penanggung jawab alat mesin pertanian dan menggerakkan pemanfataannya di kelompok tani, dan juga Gapoktan," ujar dia.

Selain cara pengoperasiannya, mahasiswa juga melatih petani untuk merawat alsintan agar tetap terawat dengan baik."Kami melihat penggunaan alsintan khususnya di Kabupaten Cirebon sudah sangat bagus," kata dia.

Ia mengatakan, petani Cirebon telah memanfaatkan alsintan dengan kondisi lahan yang sangat luas dan berupa hamparan sehingga alsintan dapat digunakan dengan baik. Menurut dia, dengan adanya program Optimalisasi Alsintan mahasiswa dapat mengetahui dan belajar ilmu tentang penggunaaan alat mesin pertanian yang dalam kenyataannya di lapangan sangat berbeda dengan apa yang diberikan dalam teori.

Adi menambahkan, bantuan alsintan dari pemerintah kepada kelompok tani (Poktan) sangat menguntungkan, hal ini didasarkan kebutuhan petani akan penggunaan alat pengolah tanah."Tetapi ada juga di beberapa tempat, pemberian alsintan kurang tepat sasaran, karena tidak ke kelompok tani. Ini telah dipantau dan dialihkan ke tempat yang benar-benar membutuhkan," lanjut dia.

STPP Bogor mengerahkan 180 mahasiswanya untuk melakukan pengawalan optimalisasi penggunaan alsintan (OPA) yang tersebar di sejumlah wilayah yakni Bogor, Bandung dan Cirebon. Program pengawalan optimalisasi penggunaan alsintan diapresiasi oleh petani di Kabupaten Cirebon. Salah satunya petani yang dikawal oleh Adi Prayudi.

"Salah satu petani yang saya kawal mengatakan, Alsintan yang mereka terima dari pemerintah memudahkan petani untuk mengolah lahan pertanian yang cukup luas," kata Adi.

Kemudian Adi juga menambahkan, setelah program berakhir, masyarakat petani Cirebon menyampaikan keinginannya untuk mendapatkan pompa air untuk menghadapi musim kemarau yang mulai terjadi di daerah tersebut.

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor adalah sekolah tinggi kedinasan milik Kementerian Pertanian Republik Indonesia di bawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. Sekolah tinggi ini memiliki tiga jurusan yaitu penyuluhan pertanian, penyuluhan perternakan, dan penyuluhan perkebunan. Ant