Harga Daging Sapi di Sukabumi Berangsur Turun

Harga Daging Sapi di Sukabumi Berangsur Turun

NERACA

Sukabumi - Harga daging sapi yang dijual di pasar tradisional Kota Sukabumi, Jawa Barat, tiga pekan setelah Idul Fitri 1439 Hijriah mulai berangsur turun dikarenakan beberapa faktor.

"Turunnya harga daging sapi tersebut karena pasokan meningkat, namun permintaan menurun pasca-Lbaran," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKMPP) Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Minggu (8/7).

Adapun harga daging sapi kini Rp110 ribu hingga Rp115 ribu yang awalnya mencapai Rp120 ribu hingga Rp130 ribu setiap kilogramnnya. Daging sapi ini memang hanya beberapa kalangan saja yang membeli dalam jumlah besar seperti pemilik rumah makan.

Dia mengatakan bahwa warga biasanya membeli daging sapi hanya untuk kebutuhan keluarganya tidak lebih dari satu kilogram. Namun pada saat Lebaran lalu, masyarakat berbondong-bondong membeli daging, tapi sekarang pembelian menurun sehingga harganya ikut turun.

Menurut dia, harga daging memang selalu berfluktuasi yang dipengaruhi permintaan. Bahkan harga pakan ternak pun ikut menurun karena akan memengaruhi biaya operasional peternak."Kami secara rutin melakukan pendataan harga dan persediaan barang di setiap pasar tradisional agar bisa diketahui penaikan dan penurunan harga. Namun secara umum persediaan barang mencukupi hingga beberapa bulan ke depan," tambah dia.

Sementara, distributor daging sapi Ichwan Hamid mengatakan penaikan dan penurunan harga ini sudah hal yang lumrah. Namun yang terpenting daging sapi yang disuplay ke pasar harus benar-benar segar. Untuk kualitas daging yang bagus yakni kadar airnya tidak terlalu banyak dan tidak mengeluarkan bau. 

Sementara sebelumnya, hasil pendataan harga kebutuhan pokok masyarakat Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKMPP) Kota Sukabumi, Jawa Barat harga telur ayam ras dan komoditas cabai naik dibandingkan pekan lalu.

"Kenaikan harga kedua komoditas di awal pekan pekan, pada Juli ini dikarenakan permintaan yang meningkat, namun pasokan ke pasar menurun," kata Kepala Diskop UKMPP Kota Sukabumi, Ayep Supriatna di Sukabumi, Jumat (6/7).

Adapun untuk komoditas telur ayam ras saat ini dijual Rp27 ribu/kg yang awalnya hanya Rp24 ribu/kg. Kemudian cabai rawit merah dari Rp40 ribu/kg menjadi Rp60 ribu/kg, cabai rawit hijau naik dari Rp28 ribu menjadi Rp40 ribu setiap kilogramnya. Menurunnya pasokan kedua komoditas tersebut dikarenakan produksinya berkurang. Namun, untuk persediaan di pasaran masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…