KABUPATEN SUKABUMI 

Kenaikan BBM Berimbas Terhadap Harga Kebutuhan Pokok

NERACA

Sukabumi – Harga kebutuhan pokok di wilayah Kabupaten Sukabumi, alami kenaikan, pasca harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax. Paling menonjol kenaikan terjadi pada komoditi telur ayam bukan ras (Buras), yang disusul kebutuhan pokok lainnya. 

Dicky Maulana agen telur di Pasar Semi Modern (PSM) Cisaat, Kabupaten Sukabumi, menuturkan kenaikan telur Buras terjadi sehari setelah BBM jenis Pertamax naik. Saat ini, sebut dia, harga telur Buras per kilogram Rp 26 ribu.“Naik Rp 6.000 per kilogram. Sebelumnya Rp 20.000 per kilogram. Akibat kenaikan ini, angka penjualan menurun drastis. Biasanya bisa menjual 30 peti per hari, sekarang hanya  bisa menjual 2 peti,” ujar Dicky, Kamis (5/7).

Selain telur Buras, kenaikan juga terjadi pada komoditi hortikultura. Tomat yang biasanya Rp 5.000 per kilogram, naik 100 persen menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Sayur sawi putih yang biasanya Rp 2.500 per kilogram, menjadi Rp 6.500 per kilogram.

Kemudian cabai merah dari Rp 20 ribu per kilogram, menjadi Rp 36 ribu. Sementara harga beras di PSM Cibadak, belum alami kenaikan. “Harga beras masih tetap dan belum ada kenaikan,” ungkap Asep seorang pedagang beras.

Sementara pihak Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, belum memiliki langkah konkrit untuk mengatasi kenaikan harga tersebut. Salah seorang pejabat di instansi itu, R. Irawan mengatakan sedang menganalisa kenaikan harga. Menurutnya, apabila kenaikan ini berlarut-larut, pihaknya akan mengadakan operasi pasar.

“Kami sedang melakukan pendataan apa saja yang naik. Kemudian kami akan melihat kondisi pasar. Apakah kenaikan ini dampak dari kenaikan BBM, atau memang kenaikan terjadi akibat dampak lain,” cetus dia.

Namun, sambung Iwan sapaan akrabnya, setiap kenaikan harga yang terjadi, pemerintah pasti mencari solusi agar daya beli masyarakat tidak menurun. Ron