BCA Genjot Kredit Hingga 20%

BCA Genjot Kredit Hingga 20% 

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus mendongkrak  pertumbuhan kreditnya hingga  20% pada  2012. Salah satu pendukungnya berasal dari pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). " Pertumbuhan kredit di 2012 ini 20%. Sejalan dengan likuiditas dipasar dan kita memang belum ada rencana penambahan modal," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmaja di Jakarta, Selasa (21/2)

Lebih jauh kata Jahja, BCA saat ini memiliki rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang cukup guna menopang pertumbuhan kredit di 2012. "Dimana mencapai 15%," tambahnya

Sementara itu, Direktur BCA lainnya,  Henry Koenaefi mengatakan KKB dan KPR akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan kredit.  "KPR kita targetkan tumbuh lagi Rp 8-9 triliun dari Rp 28 triliun tahun 2011 bisa tumbuh ke Rp 36 triliun tahun ini," terangnya

Ditempat yang sama,  Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim mengatakan PT BCA Finance menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp27 triliun tahun ini atau meningkat dibandingkan pembiayaan 2011 sebesar Rp20,4 triliun.  Dan untuk mencapai target pembiayaan ini maka perseroan berencana untuk melebarkan jaringan.

Namun demikian, kata Roni, pihaknya masih mengkaji jumlah cabang dan wilayah mana yang akan dimasuki. Dia berharap setidaknya tahun ini akan membuka lima cabang untuk memenuhi target booking sebesar Rp1,7 triliun.  Saat ini dari jumlah cabang di 42 kota, dominasi perusahaan pembiayaan yang fokus ke pembiayaan roda empat ini masih didominasi di Jawa yaitu 70%, di mana dari 70% ini 45% masih di daerah Jabodetabek.

Menurut Roni, masih perlu waktu sebelum pasar di luar Jabodetabek dan Jawa berkembang sepesat Jawa.  "Jadi 30%  ini masih di luar Jawa dan kita mau tambahin ke depan tapi masih survei dulu. Minimal lima cabang dan dicari kotanya ya baru semester dua," ucapnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…