Rupiah Loyo Bikin IHSG Ikut Melempem

NERACA

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, kemarin sore ditutup menguat 5,69 poin menjadi 5.739,33 seiring dengan penguatan saham sektor pertambangan dan transportasi. IHSG ditutup menguat 5,69 poin atau 0,1% menjadi 5.739,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,2 poin (0,24%) menjadi 905,6.

Kata analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, tekanan jual tidak kunjung usai pada perdagangan menjelang akhir pekan ini. Pelaku pasar juga belum terlihat kembali masuk dimana cenderung menahan diri dalam menyikapi sentimen yang ada.”Kembali melemahnya rupiah dan bursa saham Asia menjelang diberlakukannya tarif dagang fase pertama AS terhadap barang-barang Tiongkok direspons negatif. Bahkan tidak jarang yang memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk kembali "profit taking"," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Saham-saham perbankan yang sebelumnya menguat, lanjut Reza, kali ini kembali tertekan dengan adanya aksi jual tersebut. Rotasi sektoral pun kembali terjadi di mana kali ini sektor pertambangan yang ditopang sebagian saham-saham batubara dan infrastruktur dengan penguatan sebagian saham transportasi memimpin kenaikan. Bahkan mampu mengembalikan IHSG ke zona hijau di mana sepanjang perdagangan berada di teritori merah.

Investor asing sendiri hanya mencatatkan aksi jual bersih Rp137,04 miliar dibandingkan sebelumnya jual bersih Rp67,64 miliar. Untuk frekuensi perdagangan, tercatat sebanyak 313.134 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,32 miliar lembar saham senilai Rp5,89 triliun. Sebanyak 177 saham naik, 202 saham menurun, dan 114 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional sendiri di antaranya indeks Nikkei ditutup turun 170,05 poin (0,78%) ke 21.546,99, indeks Hang Seng turun 59,58 poin (0,21%) ke 28.182,09, dan Straits Times menguat 11,82 poin (0,36%) ke posisi 3.256,71. Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka melemah sebesar 5,73 poin atau 0,1% ke posisi 5.727,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,45 poin (0,16%) menjadi 906,35.”Pelemahan masih terjadi pada bursa saham Asia seiring jelang akan diberlakukannya tarif atas sejumlah barang-barang yang akan diimpor ke AS," kata Reza Priyambada.



BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…