Short Selling Diaktifkan - Fasilitas Pinjam Saham Disesuaikan Pasar

NERACA

Jakarta – Mengaktifkan kembali transaksi short selling menjadi pilihan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka meningkatkan transaksi dan likuiditas saham di pasar. Namun demikian, pihak BEI memastikan fasilitas pinjam meminjam saham atau securities lending borrowing  sesuai dengan kebutuhan pasar.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, langkah itu sebagai bentuk untuk menjawab kebutuhan pelaku pasar dengan memberi kemudahan bagi pelaku transaksi short selling. Caranya, dengan mencari ruang penyempurnaan peraturan short selling.”Misalnya, memastikan efektivitas layanan securities lending and borrowing-nya, karena itu menjadi syarat utama dalam melakukan transaksi short selling,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya menilai, saat ini, transaksi short selling terbatas karena persedian saham yang menjadi objek transaksi kerap kali menjadi persoalan sehingga terjadi gagal serah. Untuk itu, pihaknya akan memastikan ketersedian saham yang menjadi objek transaksi.“Bisa saja dalam flatform perdagangan ditambahkan fitur ketersedian saham yang akan ditransaksi short selling. Sehingga tidak terjadi transaksi short selling yang tidak ada barangnya,” jelas dia.

Untuk diketahui, transaksi Short Selling diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat Peraturan BEI No. III-I tentang Keanggotaan Margin dan/atau Short Selling dan perubahan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. II-H tentang Persyaratan dan Perdagangan Efek Dalam Transaksi Marjin dan Surat Edaran Bursa Efek Indonesia No. S-01109/BEI.ANG/02-2017 tentang Pemenuhan Ketentuan Pembiayaan Transaksi oleh Anggota Bursa.

Didalamnya diatur bahwa anggota bursa yang diperkenankan melakukan transaksi tersebut hanya yang terdaftar di OJK sebagai AB short selling dan nasabah harus menyetor modal minimal Rp200 juta. Relaksasi aturan transaksi margin menjadi salah satu agenda Direktur Utama BEI, Inarno dalam mendorong pertumbuhan pasar modal.

Inarno menyebutkan, ada tiga visi utama yang menjadi program kerja kedepannya. Pertama, pengembangan produk baru, peningkatan jumlah perusahaan tercatat dan investor, serta meningkatkan transaksi likuiditas. Dirinya menyebutkan, dalam pengembangan produk baru BEI akan melakukan penyediaan sarana perdagangan untuk produk-produk baru dan produk-produk kain yang saat ini belum ditransaksikan melalui trading platform, penguatan straight through processing bersama pelaku dan self-regulatory organization (SRO), serta harmonisasi regulasi yang diperlukan untuk pengembangan produk baru.

Kemudian untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat, BEI akan melakukan pembinaan perusahaan start up, small medium enterprise (SME), dan kemitraan finansial teknologi (fintech), privatisasi BUMN/BUMD, serta menarik perusahaan natural resources pada tahap awal. Dalam meningkatkan investor, akan dilakukan melalui penguatan progran inklusi, edukasi, literasi pasar modal, dan simplifikasi proses pembukaan nasabah.

Peningkatan likuiditas akan dilakukan melalui penyempurnaan fitur dan kapasitas sistem perdagangan dan mengkaji short selling, securities lending borrowing (SLB), dan mengimplementasikan margin financing.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…