Danai Operasional Bisnis - Jaya Agra Wattie Raih Pinjaman Rp 2,67 Triliun

NERACA

Jakarta- Danai pengembangan bisnisnya, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet ini memperoleh pinjaman sindikasi perbankan sebesar Rp2,67 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Perusahaan PT Jaya Agra Wattie Tbk, Harli Wijayadi mengungkapkan bahwa dana tersebut diperoleh setelah pihaknya bersama dengan anak-anak usaha menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi bank,”Kami memperolenya dari Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, dan Bank BNI yang merupakan kreditur,"ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, Bank CIMB dan Bank Mandiri juga bertindak sebagai agen fasilitas. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bertindak sebagai pengatur utama (lead arranger). Lalu, Bank QNB Indonesia sebagai pengatur (arranger). “Kami tidak memiliki hubungan afiliasi dengan para kreditur, agen fasilitas, pengatur utama, dan pengatur," jelasnya. 

Pinjaman tersebut akan digunakan perseroan dan anak usaha untuk menjalankan operasional perusahaan. Sebagai informasi, sepanjang tahun 2017 kemarin, perseroan mencatatkan penurunan penjualan bersih sekitar 5,9% secara year on year (yoy). Pada tahun 2017 perusahaan yang fokus menjual produk karet dan minyak sawit ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 555,13 Miliar, sementara pada 2016 penjualan bersihnya sebesar Rp 590,13 miliar.

Rata-rata penjualan produk Jaya Agra mengalami penurunan, di mana ekspor karet menurun dari Rp 6,3 miliar menjadi Rp 1,47 miliar di tahun 2017. Sementara untuk penjualan karet lokal meningkat dari Rp 229,6 miliar menjadi Rp 233,2 miliar. Untuk penjualan minyak dan biji sawit pun menurun menjadi Rp 317,4 miliar dari tahun 2017 sebesar Rp 342,3 miliar. Penjualan teh menurun dari Rp 2,8 miliar menjadi Rp 2,05 miliar dan penjualan kopi menurun dari Rp 1,7 miliar menjadi Rp 840 juta.

Meski mencatat penurunan penjualan bersih, namun perusahaan ini pun berhasil menurunkan rugi hingga 11,3%, yakni dari Rp 222,5 miliar [ada 2016 menjadi Rp 197,3 miliar pada 2017.  Belum lama ini, perseroan juga menambah kepemilikan saham di tiga anak usaha. Corporate Secretary JAWA, Harli Wijayadi pernah menyampaikan, pada tanggal 2 Maret 2018 perusahaan telah melakukan transaksi afiliasi berupa penambahan saham di tiga anak usaha.

Tiga perseroan itu ialah PT Nusantara Makmur Agra (NMA), PT Agri Bumi Sentosa (ABS), dan PT Banjoemas Landen (BL). Disampaikannya, manfaat transaksi untuk penunjang kegiatan usaha utama Jaya Agra Wattie atau perusahaan yang dikendalikan. Pihak-pihak yang melakukan transaksi pembelian saham tambahan NMA, ABS, dan BL ialah JAWA dengan PT Sarana Agro Investama (SAI). SAI merupakan pemegang saham JAWA.

Di NMA, JAWA membeli 50 lembar saham seharga Rp29,12 juta. Di ABS, perusahan membeli 5.105 lembar saham senilai Rp3,99 miliar. Adapun, di BL, JAWA menambah 261 lembar saham dengan harga Rp22,02 juta. Asal tahu saja, di penghujung akhir tahun kemarin, PT Sarana Agro Investama menggelar tender wajib atas sebanyak-banyaknya 1,11 miliar saham PT Jaya Agra  Wattie Tbk (JAWA). Jumlah ini setara dengan 29,49% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor JAWA.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…