Harga IPO Rp 1.850 Persaham - Saham NFC Indonesia Oversubscribed 9,8 Kali

NERACA

Jakarta - PT NFC Indonesia Tbk (NFC) menetapkan harga saham penawaran perdana saham ke publik atau initial public offering (IPO) di level Rp1.850 per saham. Pada awal penawaran, harga saham perseroan berada di kisaran Rp1.500-2.000 per saham. NFC menawarkan 166,67 juta saham. Dengan demikian, perusahaan meraup dana segar Rp 307,1 miliar melalui aksi korporasi tersebut.

Sebagai penjamin pelaksana emisi saham, Direktur Utama PT Kresna Sekuritas, Octavianus Budiyanto menuturkan, jika saham NFC mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 9,8 kali,”Kemarin ada kelebihan permintaan sebanyak 9,8 kali. Investor domestik mendominasi khususnya institusi atau asset management, sedangkan investor asing hanya sekitar 20%-25% saja. Saat ini masih masa cooling," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Setelah menentukan harga pelaksanaan, proses IPO akan dilanjutkan ke proses masa penawaran umum, mulai 3 hingga 5 Juli.”Tahap penjatahan dilakukan pada 9 Juli 2018, sedang pencatatan atau listing di Bursa Efek Indonesia akan berlangsung pada 12 Juli 2018,"kata Chairman PT NFC Indonesia, Jahja Suryandy.

Perseroan menunjuk Kresna Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek. Rencananya, 60% dari IPO akan digunakan untuk modal kerja dan 30% untuk beragam investasi digital termasuk perkembangan TI. Sekitar 10% sisanya untuk investasi pada sumber daya manusia.

Direktur Utama NFC Indonesia, Abraham Theofillus menambahkan, pasca IPO, NFC akan makin serius menggarap bisnis perusahaan untuk menjadi digital exchange hub, dengan melakukan pengembangan atas empat platform bisnis, yakni bursa digital (digital exchange), bursa iklan digital, bursa platform komunikasi, media, dan hiburan.”Saat ini perusahaan baru mengoperasikan dua lini usaha, yaitu bursa digital dan media serta hiburan,” tambah dia.

NFC memanfaatkan revolusi Application Programming Interface (API), memungkinkan Perseroan untuk menghubungkan dan mengoperasikan big data dari beragam lini usaha. Dalam industri digital, perusahaan memperkenalkan NFCXC, sebuah marketplace pulsa real-time, sedangkan untuk usaha media dan hiburan, perusahaan memperkenalkan OONA TV, melalui anak usahanya PT Oona Media Indonesia, yang merupakan aplikasi hiburan TV dan video gratis.

 

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…