WSBP Bukukan Kontrak Baru Rp 2,97 Triliun

NERACA

Jakarta – Hingga Juni 2018, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 2,97 triliun. Dengan raihan tersebut, maka total nilai kontrak perseroan saat ini mencapai Rp 15,93 triliun,”Adapun kontrak baru, ini berasal dari sejumlah proyek besar antara lain proyek jalan tol Cibitung-Cilincing, proyek jalan tol Tebing Tinggi-Indrapura, proyek jalan tol Kraksaan-Probolinggo, NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), Rukan Golf Island, dan proyek lainnya," kata Ratna Nungrim, Corporate Secretary WSBP di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, jika dilihat dari segi pendapatan termin, maka perusahaan ini telah mencatatkan sebesar Rp 5,21 triliun. WSBP merupakan penyuplai dari produk beton precast dan readymix pada beberapa proyek infrastruktur Pemerintah. Contohnya, penyelesaian proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), proyek LRT Palembang, proyek jalan tol Solo-Kertosono, proyek jalan tol Pejagan-Pemalang Seksi 3, dan proyek jalan tol Pemalang-Batang.

Selain itu, WSBP juga mengejar penyelesaian sejumlah proyek lainnya, antara lain jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated, jalan tol Batang-Semarang, jalan tol Legundi-Bunder, jalan tol Cimanggis-Cibitung (CCTW) I & II, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), jalan tol Pejagan-Pemalang Seksi 4, dan proyek jalan tol Solo-Boyolali.

Tahun ini, perseroan menargetkan kapasitas produksi beton tumbuh 500 ribu ton pertahun. Maka guna memenuhi target produksi tersebut, PT Waskita Beton Precast Tbk bakal membangun dua pabrik baru di Kalimantan Timur dan Sumatera Utara. Disebutkan, kedua pabrik dibangun untuk mendukung beberapa proyek pemerintah yang sedang dikerjakan.

Kemudian untuk mendanai kedua pabrik tersebut, perseroan masih mengandalkan sisa dana IPO dan juga sindikasi pinjaman bank. .”Debt to equity ratio (DER) kita masih bagus dan kita memang butuh pendanaan dan lebih fokus ke pinjaman bank karena prosesnya lebih cepat dan dananya murah," kata Direktur Keuangan WSBP, MC Budi Setyono.

Menurutnya, dengan adanya peningkatkan kapasitas produksinya mencapai 500.000 ton per tahun, dengan demikian produksi perusahaan akan meningkat menjadi 3,75 juta ton per tahunnya. Produksi tersebut akan didukung oleh 11 plant dan 72  batching plant dan 5 quarry. Perseroan mengangarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 1,1 triliun untuk pembangunan dua pabrik tersebut.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…