DAMPAK PEMBERLAKUAN PERLUASAN GANJIL GENAP - YLKI: Kepentingan Warga Tak Dikorbankan

Jakarta-Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) berharap perluasan pemberlakuan pelat nomor kendaraan ganjil genap di DKI Jakarta tidak mengorbankan kepentingan masyarakat setempat."Selain arus lalu lintas lebih lancar dan para atlet Asian Games tidak gagal bertanding karena telat akibat tersandera kemacetan, kami berharap kepentingan warga juga tak dikorbankan," tegas Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi di Jakarta, Senin (2/7).

NERACA

Terhitung mulai kemarin (2/7) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mulai melakukan uji coba perluasan ganjil dan genap dalam rangka menyambut penyelenggaraan Asian Games 2018 di Ibu Kota. "Terhitung mulai hari ini, Senin, uji coba perluasan ganjil-genap kami laksanakan dan akan berlangsung hingga 31 Juli 2018," ujar Kepala Dishub DKI Jakarta Andri Yansyah.

Menurut dia, sebanyak 185 petugas Dishub DKI dikerahkan dalam pelaksanaan uji coba tersebut di 41 persimpangan jalan yang telah ditentukan selama 15 jam setiap harinya.

Namun Ketua YLKI memberikan lima catatan terkait dengan perluasan tersebut agar kepentingan warga tak dikorbankan. Pertama, pemerintah harus menjaga keandalan waktu tempuh Transjakarta dari sisi headway atau ketepatan kedatangan dan keberangkatan.

"Ini dengan asumsi ganjil genap akan direspons oleh warga dengan berpindah ke angkutan umum, khususnya Transjakarta. Jangan sampai pelaksanaan Asian Games malah mengorbankan kepentingan warga yang lebih luas," ujar Tulus seperti dikutip Antara.

Kedua
, pemerintah juga seharusnya memperkuat akses angkutan pengumpan (feeder transport) menuju halte Transjakarta. Hal ini sangat mendesak guna menunjang aktivitas warga. Dia mengingatkan, jangan sampai pelaksanaan ganjil genap justru melemahkan aktivitas warga dan pergerakan ekonomi riil di Jakarta dan Bodetabek terganggu.

Ketiga, pemerintah idealnya memperkuat angkutan umum lain, seperti bus-bus yang disediakan secara khusus dari kompleks perumahan yang paling terdampak akibat pelaksanaan ganjil genap.

Keempat, pemerintah juga harus konsisten dengan fasilitas area parkir yang lebih luas. Hal ini bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan sektor swasta, khususnya dalam pentarifannya.
"Tidak fair (adil) jika penerapan ganjil genap, tapi minim area parkir dan tidak fair juga kalau tarif parkirnya diterapkan dengan tarif komersial," ujarnya.

Kelima, kata Tulus, pemerintah harus melakukan audit dan evaluasi pelaksanaan ganjil genap secara rutin.

Tidak hanya itu. Presiden Direktur PT Metropolitan Kentjana Husin Widjajakusuma meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turun tangan terkait kebijakan ini. Dalam surat tersebut, Husin meminta bantuan agar ada penyesuaian waktu pemberlakuan ganjil genap di Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Sebagai informasi, dalam uji coba, kebijakan ganjil genap akan diberlakukan ada pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB, atau selama 15 jam. Namun Metropolitan Kentjana meminta agar pada 20-26 Agustus 2018, kebijakan tersebut tidak diberlakukan secara penuh, melainkan hanya pagi dan sore hari saja. Hal ini mengingat akan dilaksanakannya pertandingan golf Asian Games 2018 di Pondok Indah Padang Golf pada tanggal tersebut.

"Dengan ini kami menyampaikan permohonan bantuan kepada Bapak (Budi Karya) agar kiranya kebijakan ganjil genap di Jalan Metro Pondok Indah hingga Kebayoran Lama hanya diberlakukan pagi dan sore hari tanggal 20 Agustus sampai dengan 26 Agustus 2018, yaitu pada saat diadakan pertandingan golf di Pondok Indah Padang Golf," ujar Husin seperti dikutip laman Liputan6.com, kemarin.

Menurut Husin, kebijakan ganjil genap tersebut juga banyak mendapatkan keberatan dari masyarakat. Hal ini mengingat banyak kegiatan masyarakat yang dilakukan di sekitaran wilayah Pondok Indah.

"Mengingat banyaknya warga yang memprotes/berkeberatan dengan aturan tersebut, serta menjadi penghambat bagi warga atau pengunjung yang hendak beraktivitas ke Pondok Indah Mal, Pondok Indah Tower atau Rumah Sakit Pondok Indah, besar harapan kami penyesuaian ini dapat diberlakukan," ujar Husin.

Tidak Berlaku

Dalam aturan ganjil genap baru yang akan diberlakukan selama kegiatan Asian Games 2018 mulai 1 Agustus 2018 itu, masyarakat yang biasa mengendarai motor tidak terkena aturan tersebut. Karena motor tidak termasuk kendaraan yang terkena dampak sistem ganjil genap.

Menurut Dishub, aturan ganjil genap tersebut tak berlaku untuk sepeda motor, kendaraan pimpinan lembaga Republik Indonesia, kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing, kendaraan dinas operasional berplat dinas. Selain itu, kendaraan atlet dan ofisial yang bertanda khusus Asian Games, kendaraan pemadam kebakaran, ambulans, dan kendaraan umum berplat kuning juga masih bebas melenggang di jalur protokol.

Namun sebaliknya, bagi pengendara mobil, aturan itu dinilai menyusahkan karena diberlakukan dalam rentang waktu yang sangat lama mulai pukul 06.00-21.00, lebih panjang dari ganjil genap biasanya.

Seorang pengendara mobil yang berkantor di Kuningan mengatakan, setuju dengan kebijakan baru tersebut. Namun, dia mempertanyakan alasan ganjil genap tetap diberlakukan pada akhir pekan di mana arus lalu lintas cenderung lancar. "Kenapa weekend juga, terutama di hari Minggu yang biasanya lebih lancar dari Sabtu, seharusnya hari Minggu dibebaskan buat warga lainnya,” ujar Salim.

Sejumlah karyawan perusahaan lainnya mengungkapkan kekecewaannya atas pemberlakuan aturan perluasan ganjil genap yang bakal diberlakukan mulai 1 Agustus 2018 itu. Pasalnya, menurut mereka, para karyawan yang terdampak aturan baru itu akan merasa kesulitan mengendarai kendaraan mobil pribadi maupun kendaraan kantor.

“Repotnya lagi taksi online juga terkena dampak aturan baru tersebut, sehingga membuat kesusahan pegawai kantor mencari waktu yang tepat yaitu setelah Pk. 21.00 setiap hari. Ini sangat merugikan bagi pegawai wanita pulang kantor harus malam. Karena sarana angkutan umum saat ini dinilai belum memadai,” ujar Rina Siregar, pegawai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Sementara itu, Kadishub DKI Jakarta Andriyansyah mengatakan pro dan kontra terhadap kebijakan ini merupakan hal yang wajar. Namun, dia meminta masyarakat memahami lebih jauh tentang aturan tersebut. "Masak kita mau macet terus?" kata dia.

Sejumlah ruas jalan yang akan terkena dampak uji coba perluasan sistem ganjil genap,antara lain Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan. Selain itu, Jalan Haji Benyamin Sueb, dan Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Titik Sosialisasi

Sosialisasi perluasan aturan ganjil genap di sejumlah ruas seperti Jalan MT Haryono dan Rasuna Said kemarin mulai dilakukan oleh gabungan tim Dishub DKI Jakarta, Kepolisian dan Satpol PP.

Menurut Andriansyah, sosialisasi dilakukan di 49 titik di seluruh ruas DKI Jakarta yang akan diberlakukan pada 1 Agustus 2018. "Masing-masing titik dijaga oleh empat orang Dishub dan empat orang kepolisian. Untuk titik titik yang krusial dibantu Satpol PP," ujarnya.

Andri menjelaskan bahwa sosialisasi dilakukan dengan empat cara yaitu melalui VMS, penempatan personil, spanduk dan juga pembagian flyer ke pengguna jalan. Uji coba ini sendiri sebagai penajaman sosialisasi.

"Karena walaupun sudah satu bulan kita laksanakan sosialisasi tidak menutup kemungkinan pada hari H-nya masyarakat masih banyak yang tidak tahu. Makanya kita lakukan penjadwalan uji coba. Uji coba ini adalah penajaman sosialisasi kita belum lalukan tindakan," ujarnya.

Sistem ganjil genap dengan perluasan area ini akan resmi diterapkan saat Asian Games 2018 berlangsung pada bulan depan. Namun jika nanti setelah dievaluasi kebijakan ini terbukti efektif memperlancar arus lalu lintas, maka Dishub DKI tak segan tetap mengaplikasikannya usai gelaran Asian Games. "Kalau ini efektif, kami sepakat kemudian ada shifting ke kendaraan massal kenapa tidak? Kan lebih bagus," ujar Andriansyah.

Dia melanjutkan nilai keefektifan sistem ganjil genap ini dapat dilihat setidaknya dari tiga aspek, yakni volume, laju, dan waktu tempuh kendaraan. Karenanya efektivitas itu akan dilihat dari evaluasi yang nanti dilakukan. "Sebenarnya ada beberapa indikator penting, tapi yang paling penting tiga indikator, bagaimana volume kendaraannya turun, bagaimana kecepatan, bagaimana waktu tempuhnya," ujarnya. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…