Genjot Kapasitas Produksi - Mayora Indah Beli Tanah Senilai Rp61,3 Miliar

NERACA

Jakarta – Guna meningkatkan kapasitas produksinya tahun ini dan juga pertimbang utilisasi pabrik sudah sebesar 70%, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berencana membeli aset tanah yang berada di Balaraja, Banten yang saat ini dimiliki oleh PT Tedjopratama Mandirigemilang dan PT Lubuk Permata.

Tanah ini nantinya akan dibangun pabrik baru untuk menambah 3 line produk biskuit dan 15 line produk wafer. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, luas tanah yang akan dibeli MYOR seluas 51.406 meter persegi yang dimiliki PT Tedjopratama Mandirigemilang dan 987 meter persegi yang dimiliki oleh PT Lubuk Permata. Kedua aset tanah ini akan dibeli oleh MYOR sebesar Rp 61,3 miliar menurut nilai penilaian dari penilai properti.

Yuni Gunawan, Sekretaris Perusahaan Mayora Indah mengungkapkan, pembangunan pabrik baru ini diperlukan lantaran permintaan produk biskuit dan wafer Mayora terus meningkat. Selain itu, lini produksi yang dimiliki MYOR saat ini sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan perluasan atau penambahan kapasitas. Dengan pembangunan pabrik baru, Mayora memperkirakan akan meningkatkan penjualan 2% pada tahun 2021 dan mencapai 8% pada 2025.

Peningkatan penjualan ini otomatis juga akan meningkatkan laba bersih MYOR. Diperkirakan pada 2022 laba bersih perusahaan konsumer ini akan meningkat 4% dan akan meningkat 8% pada 2025. Mayora mengungkapkan, pembelian tanah ini tidak akan berdampak negatif pada arus kas. Mayora memiliki aset kas yang memadai. Rasio lancar perusahaan atau current ratio sebesar 238,6%. Manajemen MYOR merasa pembelian aset tidak akan berdampak negatif.

Mayora Indah, Tedjopratama dan Lubuk Permata merupakan perusahaan terafiliasi. Ketiga perusahaan ini memiliki pemegang saham yang sama secara tidak langsung, yakni Jogi Hendra Atmadja. Sebelumnya, Direktur Utama MYOR, Andre Sukendra Atmadja pernah bilang, perseroan telah menyiapkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk melakukan pembangunan perluasan pabrik baru yang berasal dari pinjaman perbankan dan kas internal.”Manajemen melakukan ekspansi pabrik berupa perluasan fasilitas pabrik produksi dan dalam bentuk penambahan kapasitas produksi pada lokasi yang telah ada saat ini," ucapnya.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp22,9 triliun atau meningkat 10,3% dibanding perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,81 triliun. Hingga April 2018, perseroan sudah mengantongi penjualan sebesar Rp7,44 triliun, naik 14,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,51 triliun.

Artinya, dari target yang ingin dicapai tahun ini, perseroan telah merealisasikan sebesar 32,48% dalam 4 bulan pertama tahun ini. Untuk mencapai target penjualan tahun ini, perseroan akan menjalankan beberapa strategi berupa intensifikasi program marketing dan juga peningkatan kapasitas produksi.“Kita konsisten jalankan Mayora marketing way, ada empat hal yang akan kita jaga. Pertama produknya harus acceptable, kemudian harganya terjangkau. Kita juga jaga distrubusi dan awareness. Setiap tahun dipertajam agar lebih baik lagi,”kata Andre.

Sedangkan, dalam hal peningkatan kapasitas pabrik akan diwujudkan dalam bentuk perluasan fasilitas produksi dan penambahan kapasitas produksi di pabrik yang telah ada. “Kami akan terus berinovasi dan memperbesar pasar agar lebih luas untuk mencapai target pertumbuhan secara berkesinambungan dan memantapkan posisi kami sebagai produsen makanan dan minuman olahan,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…