Pertimbangkan Tahun Politik - BEI Targetkan 25 Emiten Baru di 2019

NERACA

Jakarta – Meskipun industri pasar modal pernah mempunyai pengalaman yang sama di saat tahun politik tidak pengaruhi minat perusahaan go public, namun di tahun 2019 sebagai tahun politik yang bertepatan dengan pemilihan presiden dan legislatif. Pihak BEI tidak terlalu muluk dalam menargetkan emiten baru.

Direksi baru PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menurunkan target perusahaan yang melantai di bursa pada tahun 2019. Hal tersebut tidak lepas dari pengaruh tahun politik yang digadang-gadang juga akan membuat para investor bersikap wait and see.”Kami coba antisipasi kemungkinan karena kondisi politik di 2019. Tentunya mungkin tidak 35 (perusahaan) lagi. Menurun sedikit sekitar 25 atau 30 (perusahaan)," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, IGD N Yetna di Jakarta, kemarin.

Namun untuk tahun 2020, Yetna optimistis jumlah perusahaan yang bakal melantai di bursa dapat kembali meningkat. Bahkan untuk 2020, pihaknya mempunyai target yang cukup ambisius, mencapai 40 perusahaan yang IPO. Sementara itu, untuk tahun ini, Yetna mengatakan direksi baru akan tetap mengejar target yang sudah ditetapkan direksi sebelumnya yaitu 35 perusahaan. Hingga saat ini sudah ada 32 perusahaan yang tercatat dalam pipeline bursa. “Perusahaan tercatat kita targetkan tahun ini 35. Kita kawal seperti Pak Inarno sampaikan, itu target direksi sebelumnya. Mudah-mudahan itu akan tercapai. Pada saat ini kita di pipeline sudah 32,”paparnya.

Sementara Direktur Utama  BEI, Inarno Djayadi menambahkan, untuk meningkatkan transaksi dan likuiditas di pasar modal, pihaknya bakal menurunkan jumlah saham dalam hitungan satu lot, dari 100 saham menjadi 50-20 saham. “Kami akan me-review besaran satu lot. Semua itu menunjukan arah untuk mendapatkan liquidity market yang lebih baik,” ujar.

Dengan pengurangan jumlah saham dalam ini, masyarakat yang memiliki dana sedikit pun bisa menjadi investor di pasar modal. Hal ini karena jumlah minimal saham yang bisa dibeli menjadi lebih sedikit, hanya 20-50% dari modal minimal yang dibutuhkan sekarang. Batas minimal pembelian saham adalah satu lot.

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia nomor Kep-00071/BEI/11-2013, jumlah satu satuan perdagangan (lot) ditetapkan sebesar 100 saham. Artinya, masyarakat yang ingin membeli saham perusahaan A yang harganya Rp 1.000 per saham, harus memiliki dana minimal Rp 100 ribu. Jika jumlah saham satu lot dikurangi menjadi 20-50 saham, maka investor hanya butuh dana minimal Rp 20 ribu – Rp 50 ribu.”Orang dengan modal kecil bisa main saham. Dulu 6 tahun lalu minimal 500 lembar, sekarang 100 lembar. Nanti bisa 50 atau 20 lembar saham, Kalau (studinya) beres, mungkin tahun depan diterapkan. Tapi akan kami review dulu,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono Widodo.

BEI optimistis pengurangan jumlah satu lot saham ini akan membuat pasar saham lebih likuid dan meningkatkan jumlah investor, sehingga kapitalisasi pasar (market capitalization) pasar modal Indonesia pun bisa meningkat. Pihak BEI menargetkan nilai kapitalisasi pasar pada 2020 mencapai Rp 10 ribu triliun. Target ini sebenarnya sudah dicanangkan oleh jajaran direksi sebelumnya, di bawah kepemimpinan Tito Sulistio.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…