Targetkan Pendapatan Rp 1,3 Triliun - RUIS Bidik Kontrak Besar di Blok Mahakam

NERACA

Jakarta –Berhasil mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2018, menjadi optimistis bagi PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) untuk bisa memenuhi target pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun,”Tahun 2017 kemarin turun dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,1 triliun dan diharapkan bisa kembali ke Rp 1,3 triliun. Profitnya diharapkan Rp 6 miliar," kata Chief Financial Officer (CFO) PT Radiant Utama Interinsco Tbk, M. Hamid di Jakarta, kemari.

Di kuartal I-2018, RUIS mencatatkan pendapatan Rp 281,17 miliar, naik 6,03% dari kuartal I 2017 yang sebesar Rp 265,19 miliar. Laba bersih juga meningkat 11,67% menjadi Rp 5,07 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,54 miliar. Hingga kuartal I-2018, kontrak on hand yang didapat RUIS sudah mencapai Rp 2,2 triliun. Ini bukan berarti RUIS telah mencapai target pendapatan tahun ini.

Hamid bilang dengan harga minyak saat ini, perusahaan migas masih melakukan penghematan. Makanya utilisasi kontrak yang didapat biasanya tidak mencapai 100%. Disampaikannya, saat ini perseroan memiliki utilisasi 60%-70%. Kemudian untuk menunjang pendapat, Hamid mengatakan perseroan mengincar proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) di luar proyek-proyek migas. Tahun ini RUIS menargetkan bisa memperoleh pendapatan dari EBT sebesar Rp 70 miliar-Rp 80 miliar.

Pendapatan proyek EBT ini berasal dari proyek Sirok Marapai. Perseroan memiliki saham sebesar 5% di proyek yang rencananya akan beroperasi tahun ini dengan kapasitas 20 megawatt (MW). Pendapatan perseroan dari proyek tersebut tidak berasal dari penjualan listrik, namun dari pekerjaan konstruksi seperti membangun gardu induk dan transmisi di proyek panas bumi Sirok Marapi. "Tahun ini diharapkan minimal sama seperti tahun lalu sebesar Rp 70 miliar-Rp 80 miliar dari proyek sana saja," kata Hamid.

Presiden Direktur RUIS, Sofwan Farisyi menambahkan, guna memenuhi target kontrak baru, perseroan terus perluas bisnis dari sektor minyak dan gas menjadi perusahaan yang bergerak di sektor energi. Dimana perseroan berharap bisa mendapat kontrak juga di proyek listrik dan energi baru terbarukan Dengan strategi tersebut, Sofwan menargetkan bisa mendapatkan kontrak on hand sebesar Rp 2,2 triliun hingga akhir tahun. Saat ini RUIS sudah membukukan kontrak on hand sebesar Rp 2 triliun, alias tinggal Rp 200 juta lagi.

Agar mencapai target, RUIS tengah mengincar kontrak besar di proyek Blok Mahakam yang saat ini ada  PT Pertamina Hulu Mahakam  sebagai operator. Kontrak baru di Mahakam ini menjadi angin segar bagi perusahaan jasa seperti RUIS. Total EP Indonesie yang merupakan kontraktor Blok Mahakam sebelumnya telah menurunkan investasi di blok tersebut saat akhir kontrak. Penyebabnya, mereka tidak mendapatkan kepastian perpanjangan kontrak dari pemerintah.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…