Danai Proyek Dua Tambang Emas - J Resources Cari Pinjaman Rp 4,29 Triliun

NERACA

Jakarta – Genjot produksi emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) terus melakukan eksplorasi beberapa sumber tambang emas dan termasuk untuk memulai konstruksi tambang di dua blok, yakni di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Maka guna mendanai eksplorasi tersebut, emiten tambang emas ini tengah mencari pendanaan.”Kami harus mencari pendanaannya dulu, utamanya sih dari perbankan,”kata Direktur PSAB, William Surnata di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, kebutuhan dana untuk konstruksi di dua blok tambang tersebut mencapai US$ 300 juta atau Rp 4,29 triliun. Adapun, perusahaan berharap bisa memulai kontruksi penambangan di kedua blok tersebut pada akhir 2018. "Kami sudah punya izin-izin yang harus dipenuhi untuk kedua blok itu, Amdal juga sudah ada. Tinggal masalah kontruksi dan pembebasan lahan saja. Itu yang masih kami lakukan saat ini," tambah William.

Kata William, proyek penambangan di Doup, Sulawesi Utara perkiraan awalnya dapat memproses 4 juta-4,5 juta konsentrat per tahun, sementara penambangan di Pani, Gorontalo, kapasitas proses konsentratnya sebanyak dua juta ton per tahun.”Dari perkiraan kami, untuk Doup itu rata-rata dapat memproduksi sesuai dengan mining sequense yakni 125 ribu ounce per tahun, sedangkan di Pani bisa sebanyak 70 ribu ounce per tahun,"ungkapnya.

Adapun, dari segi kinerja, sampai pertengahan tahun ini, perusahaan telah memproduksi 80 ribu ounce emas. Sedangkan, sepanjang 2017 lalu, perusahaan membukukan penurunan laba bersih sebesar 24,76% dari sebelumnya Rp 264,2 miliar di sepanjang 2016 menjadi Rp 198,78 miliar pada 2017. Penurunan laba bersih tersebut didorong oleh penurunan penjualan usaha PSAB sebesar 6,69% menjadi Rp 3,01 triliun pada 2017 dibandingkan dengan penjualan pada 2016 sebesar Rp 3,23 triliun.

Sedangkan beban penjualan mengalami penurunan 2,83% pada 2017 menjadi Rp 1,28 triliun dibandingkan dengan beban penjualan pada 2016 sebesar Rp 1,32 triliun. Sementara untuk tahun ini, J Resource menargetkan bisa mempertahankan produksi emas sama seperti tahun lalu berkisar 178.000 oz. Hingga semester I 2018, William menyebut produksi emas J Resource sudah mencapai 80.000 oz.

Salah satu sumber produksi perseroan berasal dari Malaysia. William menyebut produksi emas dari Malaysia sepanjang tahun ini ditargetkan bisa mencapai 30.000 oz. “Malaysia yang Penjom kurang lebih sama dengan tahun lalu. Tahun lalu Malaysia produksinya 30.000 oz," katanya.

Untuk mempertahankan produksi tersebut di tengah curah hujan yang cukup tinggi, William menyebut J Resource telah menggunakan mitigasi dengan teknik algomerasi. Diharapkan dengan mitigasi tersebut, produksi emas J Resource tidak mengalami penurunan hingga akhir tahun. “Kami berharap dengan algomerasi ini semester 2 bisa lebih bagus dari semester 1. Harusnya begitu," ujar William.

 

 

 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…