Genjot Pendapatan, BATA Fokus Inovasi Produk

 

NERACA

Jakarta – Direktur Independen PT Sepatu Bata Tbk (BATA) Hatta Tutuko menyebut bahwa brand sepatu bata di pasar masih dipersepsikan sebagai brand yang menampilkan gaya jadul atau zaman dahulu, dengan warna yang monoton dan inovasi yang kurang. Maka dari itu, perseroan akan fokus untuk mengubah citra tersebut dengan menghadirkan inovasi produk yang lebih modern dan sesuai dengan kebutuhan pasar. “Perseroan sekarang ingin meningkatkan citra brand BATA sebagai brand yang stylish comfortable, bukan lagi old-fashion, monotonous color dan less innovation,” katanya, Kamis (28/6).

Tak hanya dari sisi produk, perseroan juga akan mendandani beberapa gerai yang sudah tak layak dan juga menambah beberapa gerai dalam rangka menggenjot pendapatan yang ditargetkan bisa meningkat lebih dari 10 persen. Maka dari itu, BATA menyiapkan dana belanja modal sebesar US$ 3 juta pada tahun ini. Belanja modal ini dialokasikan untuk penambahan gerai dan renovasi.

Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk Inderpreet Singh menyatakan, dari total belanja modal tahun ini, kini yang sudah terserap US$ 2 juta untuk renovasi dan penambahan gerai. “Saat ini kami sudah menambahkan 20 gerai dan melakukan renovasi untuk 40 gerai yang dimiliki perusahaan,” jelasnya dalam kesempatan yang sama. Untuk renovasi gerai, BATA akan melakukan renovasi 45 gerai di semester I-2018. Sedangkan untuk semester II, BATA kembali akan merenovasi 25 gerai mereka. “Total jadi 70 gerai,” ujarnya. Sampai kuartal I-2018, jumlah gerai BATA sebanyak 522 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ditambahkan Hatta, pihaknya tengah gencar melakukan ekspansi guna mengejar target pertumbuhan penjualan dan laba bersih double digit di akhir tahun 2018. Karena hingga akhir Juni ini 2018, pertumbuhan penjualan BATA memang masih single digit, namun sudah menunjukan kenaikan yang positif dibanding periode yang sama tahun 2017.

Sementara untuk di kuartal I-2018, BATA tercatat membukukan penjualan Rp 196,60 miliar atau menunjukan penurunan sekitar 2% dibanding kuartal I-2017 yang tercatat Rp 200 miliar. Meski begitu dengan melakukan efisiensi di berbagai lini, BATA berhasil meraih pertumbuhan laba kotor sekitar 3% dari Rp 88,80 miliar menjadi Rp 91,38 miliar di kuartal I-2018.

Dari sisi kinerja keuangan, Hatta Tutoko, mengatakan, pada tahun buku 2017, BATA meraih laba bersih Rp 53,65 miliar atau menunjukan pertumbuhan sekitar 27% dibanding 2016 yang tercatat Rp 42,23 miliar. Artinya dividend payout ratio atas laba bersih 2017 mencapai sekitar 50%, imbuhnya.

Hatta Tutoko juga menginformasikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang digelar sebelum paparan publik, yaitu, memutuskan pembagian dividen final Rp 7,21 miliar atau Rp 5,5 per saham dari perolehan laba bersih tahun 2017. Dividen tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 1 Agustus 2018. Dividen final tersebut melengkapi dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp 23,69 miliar pada Desember 2017 lalu. Dengan begitu total dividen tunai yang akan dibayarkan atas perolehan laba bersih 2017 Rp 27,16 miliar,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan NERACA Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) Suharso…

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik  NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan NERACA Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) Suharso…

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik  NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan…