Konsumsi Daging Ayam Tinggi - Malindo Targetkan Pendapatan Rp 6,25 Triliun

NERACA

Jakarta – Masih tingginya pertumbuhan konsumsi daging ayam memberikan berkah bagi perusahaan perunggasan, termasuk PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Lantaran potensi pasarnya yang terus menjanjikan, apalagi pasca mometum Ramadan dan Lebaran kemarin, perseran membidik kenaikan pendapatan tahun ini sebesar 15% menjadi Rp6,25 triliun.

Corporate Secretary Malindo Feedmill, Andre Andreas Hendjan menyampaikan, pada tahun ini perseroan optimistis meraih kenaikan pendapatan atau penjualan sebesar 15% year-on-year (yoy). Segmen pakan ternak masih akan mendominasi dengan kontribusi sekitar 65%-70% terhadap total pendapatan,”Kami melihat iklim industri perunggasan sudah lebih baik, sehingga mencanangkan penjualan naik 15%. Pertumbuhan profit nantinya mengikuti kenaikan penjualan karena banyak variabel," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Tahun lalu, kinerja MAIN tertekan akibat melambungnya harga bahan baku seperti jagung, serta ketidakstabilan harga ayam dan telur. Pendapatan perusahaan naik 3,87% yoy menjadi Rp5,44 triliun, tetapi laba bersih merosot 77% yoy menuju Rp48,69 miliar. Andre menyebutkan, faktor-faktor yang memengaruhi harga bahan baku dan produk perseroan pada tahun ini cenderung lebih stabil. Oleh karena itu, Malindo dapat fokus memacu pertumbuhan. Dalam periode 5 bulan pertama 2018, tren penjualan mengalami kenaikan.

Per Maret 2018, MAIN membukukan kenaikan pendapatan 16,44% menjadi Rp1,47 triliun, dan lonjakan laba bersih 104,68% yoy menuju Rp50,42 miliar. Segmen pakan berkontribusi paling tinggi terhadap total pendapatan sejumlah Rp926,11 miliar. Namun, pertumbuhan pendapatan paling tinggi berasal dari segmen ayam pedaging dan makanan olahan, yang masing-masing naik 84,96% yoy menjadi Rp201,62 miliar, serta 46% yoy menuju Rp35,67 miliar.

Untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja, Malindo menaikkan kapasitas produksi sekitar 5%-10%. Oleh karena itu, perusahaan mengalokasikan belanja modal senilai Rp320 miliar pada 2018. Sekitar 70% dana capex berasal dari perbankan, dan 30% dari kas internal. Disebutkan dana dari capex tersebut, sekitar Rp 70 miliar digunakan untuk investasi di pabrik pakan dan pembangunan rumah potong ayam. Sementara dana untuk pembangunan rumah potong ayam sebesar Rp 35 miliar.

Kemudian investasi untuk breeder sebesar Rp 165 miliar, investasi untuk broiler Rp 80 miliar dan untuk investasi di bidang food processing sebesar Rp 5 miliar. Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS), perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen,”Seluruh laba kami dicatat sebagai laba ditahan. Ini kembali kepada kebijakan perusahaan dan sudah disetujui oleh RUPS. Ini juga melihat situasi dan kondisi perusahaan dan labanya berapa besar,”kata Andre.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…