BMTR Bagikan Dividen Rp 5 Per Saham

NERACA

Jakarta – Hasil keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Global Mediacom Tbk (BMTR) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham senilai Rp 5 per saham,”Pembagian dividen tersebut diambil dari hasil laba bersih tahun lalu. Jumlah totalnya nanti akan kami sampaikan," ujar Direktur BMTR, Oerianto Guyadi, Rabu (27/6).

Tercatat pada akhir tahun lalu, BMTR membukukan laba bersih sebesar Rp 493,83 miliar. Angka tersebut meningkat 142,19% dibandingkan pencapaian laba 2016 sejumlah Rp 203,9 miliar. Sementara pendapatan tahun kemarin sebesar Rp 10,83 triliun, naik 3,54% dari pencapaian pada 2016 yang sebesar Rp 10,46 triliun. Tahun ini, BMTR membidik pendapatan dan laba bersih tumbuh masing-masing sekitar 8%-10%. Disampaikan Investor Relations BMTR, David Fernando Audy, target bisnis tahun ini sama seperti MNCN.

Menurutnya, dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 8%-10%, tahun ini perusahaan membidik pendapatan sekitar Rp 11,69 triliun hingga Rp 11,91 triliun. Sementara, laba bersih diperkirakan sekitar Rp 533 miliar hingga Rp 543 miliar. Selain itu, tahun ini, perseroan berencana menggelar penambahan modal melalui private placement yang ditargetkan sebesar 40%, terdiri dari 20% saham lama dan 20% saham baru.

Untuk aksi korporasi tersebut, perseroan menjajaki kerjasama dengan sejumlah investor strategis dalam rangka penambahan modal dan tambahan investasi di anak perusahaan serta melunasi utang perseroan. Disebutkan, investor-investor strategis tersebut diklaim perseroan sudah dikenal dengan baik, sehingga diyakini bisa cepat mencapai kesepakatan soal private placement. Perseroan mengungkapkan, besar target private placement masih bisa berubah tergantung hasil diskusi dengan investor strategis.

Disamping itu, perseroan juga menyampaikan rencana melepas sebagian saham PT MNC Vision Networks (MVN). Jumlah saham yang dilepas sebanyak-banyaknya 1.135.889.864 saham atau 8% dari keseluruhan modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 30 juta. Jumlah belanja modal turun jauh dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$ 100 juta.

Kata David, dana capex tahun ini hanya akan digunakan untuk mantainance seperti untuk mengganti kamera yang rusak. Sementara untuk bagian konten dan televisi, lanjutnya, tidak terlalu membutuhkan capex. Sebab, sebelumnya perusahaan telah menggelontorkan dana cukup besar untuk pembangunan studio televisi yang telah beroperasi sejak dua tahun lalu.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…