Inflasi Kota Sukabumi Mei Sebesar 0,19 Persen - Juni Terindikasi Mencapai 0,502 persen

Inflasi Kota Sukabumi Mei Sebesar 0,19 Persen

Juni Terindikasi Mencapai 0,502 persen

NERACA

Sukabumi - Nilai inflasi di Kota Sukabumi pada bulan Mei 2018 sebesar 0,19 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 131,74 pada april 2018 menjadi 131,99 pada bulan Mei 2018. Penyebab terjadinya inflasi pada bulan Mei 2018 yang mencapai 0,19 persen dipicu oleh adanya kenaikan harga beberapa komoditas dari masing-masing kelompok.

"Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, dari 7 kelompok pengeluaran, mayoritas terjadi inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan yaitu sebesar 0,75 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen. Sementara itu, deflasi terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,04 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan," ujar Kabag Perekonomian, Pembangungan dan Kerjasama Daerah Setda Kota Sukabumi Rahmat Sukandar kepada Neraca, Rabu (27/6).

Sedangkan laju inflasi tahun kalender (Year to Date) 2018 sampai dengan bulan Mei 2018 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,36 persen. Kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi dibanding enam kelompok pengeluaran lainnya, yakni sebesar 3,29 persen. Inflasi tahun ke tahun tambah Rahmat, merupakan perbandingan keadaan bulan ini terhadap bulan yang sama pada dua belas bulan yang lalu. Pada bulan Mei 2018 tercatat mengalami inflasi sebesar 3,15 persen.

"Kelompok bahan makanan mengalami inflasi tahun ke tahun yang paling tinggi, yaitu sebesar 4,98 persen. Hal ini dapat diartikan bahwa keadaan barang dan jasa yang tergabung dalam kelompok tersebut mengalami perubahan terbesar dibanding keenam kelompok pengeluaran lainnya selama kurun waktu dua belas bulan terakhir," ujarnya.

Secara umum lanjut Rahmat, komoditas yang menyumbangkan andil inflasi dan deflasi di bulan Mei 2018, tercatat sebanyak 102 barang dan jasa dalam paket komoditas Kota Sukabumi yang mengalami perubahan harga di bulan Mei 2018, dimana sebanyak 67 barang dan jasa mengalami kenaikan harga dan 35 lainnya mengalami penurunan harga.

Sementara itu pada minggu keempat di bulan juni kata Rahmat, terindikasi nilai inflasi sebesar 0,502 persen dan mengalami penurunan bila dibandingkan pada minggu sebelumnya sebesar 0,518 persen, yang disumbang terutama oleh peningkatan tarif angkutan antar kota, harga daging ayam ras, bawang merah, cabe merah,daging sapi, mie, tempe,bayam, dan tahu mentah. Dan pada pertengahan mulai mengalami penurunan harga telur ayam ras dan beras.

"Berdasarkan data dari BI minggu keempat di bulan Juni Kota Sukabumi terindikasi inflasi sebesar 0,502 persen. Dan Kota Sukabumi sendiri bagian dari 7 kota di Jawa Barat yang inflasinya di pantau langsung oleh BI Jawa Barat," pungkas Rahmat. Arya

BERITA TERKAIT

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…