Jual Aset, TAXI Lunasi Utang Rp 444,5 Miliar

Komitmen untuk menorehkan kinerja keuangan lebih baik lagi dan keluar dari kerugian, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) tengah bekerja keras melakukan efisiensi dan melunasi utang. Teranyar, upaya perusahaan memangkas beban utang adalah menjual aset-aset yang sudah tidak produktif.

Lewat penjualan aset tersebut, perseroan menargetkan bisa menutupi utang jatuh tempo kepada Bank BCA sebesar Rp 444,5 miliar pada akhir tahun ini."Kami berusaha untuk menyeleksikan pinjaman dari bank untuk menjual aset yang tidak produktif, jadi bisa menutup kerugian," kata Direktur TAXI, Megawati Affan di Jakarta, kemarin.

Aset-aset tidak produktif itu, kata dia, berupa tanah di daerah Tangerang (Banten) dan Bekasi (Jawa Barat). Pengelola taksi Express ini sedang berusaha menjual tanah tersebut, karena saat ini harganya sedang tinggi. Selain tanah, aset lain yang sedang diusahakan untuk dijual adalah beberata unit kendaraan taksi mereka yang sudah lama. Terutama yang sudah berusia di atas lima tahun, yang secara izin sudah tidak bisa dioperasikan lagi.

Disebutkan, ada sekitar 1.000-an unit kendaraan yang akan dijual untuk menutupi utang. Megawati juga mengatakan PT Rajawali Corpora telah menyuntikkan modal sekitar Rp 100 miliar pada akhir tahun lalu, untuk mendukung kegiatan operasional perseroan. Selain itu, Rajawali juga menambah Rp 33,62 miliar pada April lalu. Rajawali Corpora merupakan pemegang saham pengendali yang memiliki 51 persen saham Express Transindo.

Meski telah menambah modal, tetap saja belum bisa melunasi seluruh utang Ekspress Transindo. Megawati menyatakan hingga kini masih belum ada pembicaraan lagi dengan Rajawali Corpora untuk menambah dana demi membantu melunasi utang perseroan."Intinya, Express selalu berusaha, kami juga tidak bisa selalu mengharapkan di-support. Tapi kami pasti akan berusaha dulu," kata Megawati.

Perseroan akan melakukan beberapa efisiensi untuk menghemat pengeluaran. Megawati mengatakan efiensi yang akan dilakukan dengan mengurangi beberapa sumber daya manusia, sektor tersebut dapat digantikan oleh teknologi."Ada beberapa hal, misalnya pool kami banyak, tapi unit taksi yang beroperasi makin lama makin sedikit. Jadi, kami mungkin akan gabungin beberapa pool supaya biaya operasionalnya tidak begitu tinggi," kata Megawati.

Namun, Megawati belum bisa memperkirakan berapa biaya yang bisa dihemat oleh perusahaan jika menerapkan beberapa efisiensi ini. Dia mengatakan program efisiensi ini baru tahap perencanaan.

BERITA TERKAIT

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…

BERITA LAINNYA DI

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…