Sekolah Pasar Modal Online - BEI Libatkan 23 Perusahaan Sekuritas

NERACA

Jakarta – Meningkatkan penetrasi pasar modal lewat edukasi pasar modal berbasis digital, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan mengatakan, BEI telah mengajak 23 sekuritas untuk dapat meramaikan sekolah pasar modal online,”Kita tetap buka untuk partner SPM ke 23 (sekuritas). Kita tawarkan ke mereka, sekarang baru lima (sekuritas) yang siap, bisa diakses mulai awal pekan ini," ujarnya di Jakarta, Senin (25/6).

Nicky menyampaikan, kelima sekuritas itu yakni Indo Premier Sekuritas, Phillip Sekuritas Indonesia, Pintraco Sekuritas, Profindo International Sekuritas dan Indosurya Sekuritas. "Mereka (masyarakat) bisa langsung buka rekening karena ada sekuritas yang tanggung jawab untuk follow up peserta online," katanya.

Menurutnya, tidak ada kendala di daerah dari beberapa sekuritas karena rata-rata mempunyai akses di seluruh daerah rasanya melalui kantor cabang. "Enggak banyak kendala, rata-rata punya kantor di daerah atau kerja sama dengan galeri investasi," tutur Nicky.

Sebagai informasi, tahun ini The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) kembali memberikan inovasi dan gebrakan baru di bidang edukasi pasar modal dengan platform digital yaitu eClass, kelas online untuk pendidikan dan sertifikasi profesi pasar modal Indonesia dan Sekolah Pasar Modal (SPM). Asal tahu saja, survei yang dilakukan TICMI terhadap kalangan milenial pada 25 April 2018 menunjukkan, sebagian besar generasi milenial telah melakukan pengelolaan keuangan.

Dari total 168 responden, sebanyak 61,76% telah menerapkan pengelolaan keuangan. Bahkan, dana yang diperoleh umumnya disisihkan terlebih dahulu untuk diinvestasikan, baru kemudian dibelanjakan. Investasi yang banyak dipilih generasi milenial adalah di pasar modal, dengan persentase mencapai 54,41%. Sisanya, berinvestasi di produk perbankan dan sektor riil. Survei juga menunjukkan, 72% generasi milenial sudah pernah berinvestasi di pasar modal.

Untuk pilihan produk investasi, di saham sebanyak 80,88%, diikuti reksadana 16,18%, obligasi 1,47% dan lainnya 1,47%. Sedangkan, tujuan investasi beragam. Sebanyak 39,70% generasi milenial berinvestasi untuk membeli berbagai keperluan seperti rumah, kendaraan dan biaya pendidikan. Lalu, 35,30% menjadikan investasi sebagai dana darurat, dan 25% untuk mempersiapkan dana pensiun di hari tua nanti.

Nicky Hogan mengungkapkan, per Mei 2018 jumlah investor mencapai 670.000. Dari total tersebut, komposisi terbesar berasal dari kalangan milenial,”Yang menarik, dari total investor yang ada, hampir setengahnya atau sekitar 280.000 berasal dari kalangan pegawai atau karyawan. Urutan berikutnya, justru ditempati mahasiswa atau sekitar 120.000," jelasnya.

Disampaikannya, ada pertumbuhan yang cukup banyak di kalangan investor milenial. Sehingga, mendorong BEI menjadi lebih aktif terhadap milenial. Nicky menambahkan, survei TICMI menunjukkan hasil yang menarik karena milenial memilih produk investasi saham yang paling diminati. Menurunya, saham dalam konteks investasi jangka panjang dinilai sebagai produk yang paling baik. "Kalau data TICMI valid, itu sesuatu yang menggembirakan, karena 80% diinvestasikan ke produk jangka panjang. Sehingga apapun kebutuhan masa depan bisa terpenuhi," ujarnya.

Nicky mengungkapkan, saat ini data transaksi investor di bursa untuk skala waktu harian rata rata mencapai 40.000 investor. Sedangkan jumlah invpestor yang melakukan transaksi berkala setiap bulan mencapai 130.000 investor. “Dengan investor yang melakukan transaksi berkala per bulan ada lebih tiga lipat, maka (pasar) akan jauh lebih prudent," ujarnya.

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…