Pefindo Sematkan Peringkat A+ PT Timah

NERACA

Jakarta – Meskipun pendapatan PT Timah Tbk (TINS) turun 0,6% di kuartal satu 2018 menjadi Rp 2,03 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,05 triliun dan laba bersihnya juga turun 17% menjadi Rp 54,6 miliar dari sebelumnya Rp 65,9 miliar, hal tersebut tidak mempengaruhi peringkat perseroan single A+ yang disematkan PT PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Pefindo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, peringkat yang sama juga disematkan terhadap obligasi berkelanjutan I 2017 dan sukuk ijarah berkelanjutan I tahun 2017. Disebutkan, obligasi berkelanjutan I 2017 juga mendapat peringkat idA+. Sementara, sukuk ijarah berkelanjutan I tahun 2017 mendapat peringkat idA+. Tanda plus (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Adapun akhiran (sy) memiliki makna peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip syariah.

Peringkat TINS ini berlaku pada periode 7 Juni 2018 hingga 1 Juni 2019. Outlook untuk peringkat korporat adalah stabil. Pefindo menyatakan, peringkat tersebut mencerminkan biaya produksi perusahaan yang relatif efisien, didukung oleh kegiatan operasional yang terintegrasi. TINS juga memiliki proteksi kuat terhadap arus kas, serta memiliki struktur permodalan yang moderat.

Namun, peringkat tetap dibatasi adanya kemungkinan penurunan cadangan timah akibat kegiatan penambangan ilegal, juga eksposur perusahaan terhadap volatilitas harga timah dan cuaca yang tidak mendukung. Pefindo menyebut, peringkat dapat dinaikkan jika TINS secara signifikan mengurangi kegiatan penambangan ilegal yang terdapat di area konsesinya. Selain itu, TINS juga diharapkan dapat meningkatkan cadangan, memperbaiki secara signifikan struktur biaya, permodalan, dan arus kasnya.

Sebaliknya, peringkat berpotensi diturunkan apabila TINS menambah utang baru lebih besar dari yang diproyeksikan, tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih baik, jika fluktuasi harga timah global mengganggu pendapatan dan profitabilitas perusahaan. Hingga kuartal I-2018, sebesar 87,7% dari total pendapatan TINS berasal dari produksi timah ingot. Per 31 Maret 2018, pemegang saham kelas A TINS adalah Pemerintah RI, sedangkan pemegang saham kelas B TINS adalah PT Indonesia Asahan Aluminium sebesar 65% dan publik sebesar 35%.

 

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…