Jangkau Literasi Kaum Difabel Netra - Buku Yuk Nabung Saham Versi Braille Dirilis

NERACA

Jakarta –Menjangkau literasi pasar modal lebih luas lagi, khususnya bagi masyarakat disabilitas yang juga mempunyai hak sama untuk berinvestasi di pasar modal. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Balai Penerbilan Braille Indonesia (BPBI) Abiyoso Kementerian Sosial, Komunitas Reader Abiyoso dan Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna meluncurkan buku Yuk Nabung Saham versi braille.

Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan mengatakan, ini merupakan buku investasi pertama yang dicetak dengan menggunakan huruf braille. Lebih lanjut dirinya menyampaikan, tujuan dari penerbitan buku investasi ini adalah untuk lebih mengenalkan pasar modal kepada difabel netra,”Bursa Efek Indonesia menjadi berkah buat kita semua yang tidak pernah mikir jadi pemilik perusahaan. Jadi pemilik perusahaan untuk pemerataan kesejahteraan di Indonesia," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Acara peluncuran buku ini dihadiri oleh sekitar 100 orang difabel netra, perwakilan Kementerian Sosial, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perwakilan komunitas investor, serta perwakilan Galeri Investasi BEI. Peluncuran buku Yuk Nabung Saham versi braille tercatat sebagai penerbitan buku investasi dengan huruf braille pertama di Indonesia oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Sebelumnya buku Yuk Nabung Saham karya Nicky Hogan telah diluncurkan pada 7 September 2017 silam. "Buku Yuk Nabung Saham merupakan keberpihakan BEI terhadap masyarakat Indonesia. Mendudukan pasar modal mestinya sangat sederhana, terjangkau, sangat mungkin kita jadi bagian dari pasar modal," kata Nicky.

Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap hadirnya bukua Yuk Nabung Saham versi braille bisa menumbuhkan minat investasi bagi difable netra dan juga meningkatkan tingkat literasi keuangan di Indonesia. Apalagi, OJK terus mengejar rasio inklusi keuangan masyarakat Indonesia hingga 75% pada 2019 sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sardjito mengatakan, salah satu cara meningkatkan inklusi keuangan yakni dengan adanya buku Yuk Nabung Saham versi braille,”Kami dari OJK bidang edukasi dan perlindungan konsumen ucapkan terima kasih. Presiden ingin 2019 inklusi keuangan 75%, 75% masyarakat bisa masuk jasa keuangan," ujarnya.

Sardjito menjelaskan, pasar saham di Indonesia merupakan milik seluruh lapisan masyarakat, baik yang memiliki kekurangan ataupun tidak. "Saya katakan tidak ada yang tidak mungkin. Saham yang diperdagangkan disini ini adalah saham di Indonesia milik bangsa Indonesia, semua rakyat Indonesia bisa memiliki, tak ada bedanya baik yang disabilitas maupun tidak," katanya.

Menurutnya, dengan buku ini diharapkan dapat menjadi usaha yang lebih besar buat semua yang kekurangan dengan adanya perbaikan dari sisi perekonomian. "Kalau ada perbaikan ekonomi akan menurunkan (jumlah) tuna netra. Artinya saya harap inisiatif bursa ini membuat saudara tuna netra jadi investor," tutur Sardjito.

Dia menambahkan, masyarakat yang menjadi investor pasar modal bisa mendapatkan berbagai keuntungan, mulai dari berhemat hingga memperoleh kesejahteraan. "Orang kaya di Indonesia rata-rata main saham, sehingga bikin rekening efek tidak susah dan karena itu kita lakukan inisiatif saudara kita dengan kondisi apapun bisa jadi investor. Juga belajar hemat, ekonomi membaik dengan menabung membeli saham,”ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…