Kondisi Pasar Belum Kondusif - PTPP Ikut Tunda Rencana IPO PP Energi

NERACA

Jakarta – Menyusul beberapa perusahaan yang menunda untuk listing di pasar modal atau mencatatkan saham perdananya di pasar modal, seperti PT WIKA Realty karena kondisi pasar yang tidak kondusif, rupanya bakal dilakukan hal yang sama oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP) untuk menunda membawa anak usahanya IPO.

Sekretaris Perusahaan PTPP, Agus Samuel mengatakan, PT PP Energi ditunda untuk IPO tahun ini karena mempertimbangkan kondisi pasar dan juga arahan dari kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN),”Kita harus tunda dulu IPO PP Energi karena pasar kurang kondusif,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Namun dirinya belum memastikan kapan penundanaan ini berlangsung. Yang pasti, sejatinya PT PP Energi yang sejatinya bakal IPO di semester pertama tahun ini terpaksa harus dijadwal ulang. Sebelumnya, pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, ada lima perusahaan yang melakukan reschedule IPO antara lain PT Wahana Vinyl Nusantara, PT Wika Realty, PT Harvest Time dan PT Artajasa Pembayaran Elektronis.

Dengan penundaan IPO lima perusahaan tersebut, maka saat ini, di pipeline BEI tersisa sekitar 24 perusahaan yang tengah menunggu masa pra efektif IPO. Selain itu, Agus juga mengungkapkan, bila penawaran obligasi perseroan mendapatkan respon positif dari investor dengan ditandai kelebihan permintaan. “Obligasi kita senilai Rp 1,5 triliun oversubscribed,”tandasnya.

Sebagai informasi, PT PP (Persero) Tbk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi sebesar sebanyak-banyaknya Rp3 triliun yang terbagi dalam dua tahap. Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat pernah bilang, PUB obligasi tahap I, perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun. 

Perseroan menawarkan obligasi berkelanjutan dalam dua seri yaitu seri A untuk jangka waktu tiga tahun dengan kupon 8,25% dan seri B untuk jangka waktu lima tahun dengan kupon 8,5% dengan sistem pembayaran kupon secara triwulanan,”Dari hasil penerbitan obligasi berkelanjutan ini akan digunakan untuk mendukung pembangunan proyek-proyek infrastruktur," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya mengungkapkan bahwa perseroan menargetkan pencatatan obligasi pada awal Juli 2018 dengan masa penawaran awal dimulai pada 24 Mei 2018 hingga 5 Juni 2018 dengan target pernyataan efektif di akhir Juni 2018. Obligasi berkelanjutan ini telah mendapatkan rating idA+ (Single A Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Perseroan pun menunjuk tiga perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (PPE), yakni PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas, sedangkan untuk wali amanat, Perseroan menunjuk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).

Tercatat pada empat bulan pertama 2018, perseroan berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp11,3 triliun. Kontrak baru tersebut tumbuh 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9 triliun.”Perseroan telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 23% dari total target,”kata Lukman Hidayat.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…