Refinancing, WSKT Rilis Obligasi Rp 3,5 Triliun

NERACA

Jakarta - Refinancing pinjaman, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana untuk menerbikan obligasi senilai Rp 3,5 triliun pada semester kedua melalui skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) II.”Penerbitan obligasi ini dilakukan untuk membiayai investasi jangka panjang, seperti pembangunan tol, dengan pembiayaan jangka panjang pula,”kata Direktur Keuangan Waskita Karya, Harris Gunawan di Jakarta, kemarin.

Selain penerbitan obligasi, perusahaan juga baru saja memperoleh pinjaman dari Bank Syariah Mandiri senilai Rp 2 triliun. Dana ini juga masih akan digunakan untuk kebutuhan pembiayaan proyeknya. Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal )capital expenditure/capex) sebesar Rp 28 triliiun. Dia menilai kebutuhan dana tersebut akan bisa ditutupi perusahaan jika memperoleh pembayaran dari pemerintah di akhir tahun ini.

Kemudian dalam rangka memperbaiki neraca keuangannya, tahun ini perusahaan juga berencana untuk mendivestasikan enam ruas tol yang saat ini dimilikinya. Penjualan ini akan dilakukan dalam dua skema. Pertama, divestasi atas ruas tol dengan kepemilikan 100% yakni tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan- Probolinggo. Dari divestasi ini diperkirakan perusahaan akan memperoleh dana sebesar Rp 5 triliun.

Selanjutnya, divestasi atas ruas tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Semarang-Batan yang dimiliki perusahaan sebesar 40% dan target dana Rp 2,5 triliun. Harris juga menyebut bahwa di tahun ini perusahaan akan mencairkan dana sebesar Rp 26 triliun. Terdiri dari Rp 9 triliun untuk pembayaran proyek light rail transit (LRT) yang akan cair Rp 4 triliun bulan depan.

Kemudian sebesar Rp 10 triliun dari beberapa proyek turn key lainnya dari Rp 6,7 triliun dari dana talangan pembelian tanah yang belum dilunasi pemerintah,”Kita targetkan di tahun ini lah cairnya jadi bisa memperbaiki cashflow atau arus kas kita lah,"ujarnya.

Belum lama ini, perseroan telah mengantongi pinjaman sebesar Rp1,5 triliun. Dana tersebut diperoleh dari fasilitas kredit sindikasi dai Bank DBS Indonesia, Bank CIMB Niaga Tbk, dan Bank KEB Hana Indonesia yang juga sebagai joint mandated lead arranger dan bookrunner. Nantinya, dana tersebut akan dialokasikan untul mendukung kegiatan usaha utama perseroan dalam rangka pembangunan jalan tol Cinere-Serpong.

Proyek tersebut ditargetkan beroperasi pada 2019. Namun, khusus untuk Seksi I Ruas Serpong Junction-Pamulang/Martadinata Interchange sepanjang 6 kilometer akan ditargetkan rampung pembangunan konstruksinya pada Desember 2018. Jalan tol yang sepanjang 10,14 kilometer (km) tersebut diperoleh Waskita Karya pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp2,39 triliun.

BERITA TERKAIT

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Pendapatan Surya Biru Murni Tumbuh 9,38%

Di tahun 2023, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 9,38% menjadi Rp113,36 miliar dibandingkan periode…

Pemilu Tak Berikan Efek Negatif - ICDX Catatkan Pertumbuhan Transaksi 10%

Di kuartal pertama 2024, PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) mencatatkan pertumbuhan…

Pembelian Minyak Mentah - Medco Kantongi Uang Muka US$ 200 Juta

NERACA Jakarta - Medco Energy Global Pte Ltd, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah menerima uang muka…