Dukung Pengembangan Bisnis - UNTR Suntik Modal Anak Usaha Rp 150 Miliar

NERACA

Jakarta – Pacu pertumbuhan bisnis anak usahnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) menggelontorkan dana hingga mencapai senilai Rp150 miliar kepada salah satu anak usahanya yakni PT Bina pertiwi (BP) yang merupakan pemasok peralatan industri. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk, Sara K. Loebis, dana tersebut merupakan pinjaman yang diberikan perseroan. Perseroan dan Bina Pertwi pun telah melakukan penandatangan perjanjian pinjaman pemegang saham pada 31 Mei 2018 lalu,”Dana yang Rp150 miliar itu akan digunakan Bina Pertiwi untuk modal kerja," ujarnya.

Lebih lanjut Sarah menuturkan jika secara bisnis pinjaman ini akan lebih menguntungkan Perseroan dibandingkan menaruh dananya di bank mengingat rate deposito saat ini. "Pinjaman ini memiliki bunga sebesar 6,8% per tahun dengan sifat berulang atau revolving," jelas Sarah. 

PT United Tractors Tbk merupakan pemegang 99,99% saham BP, dan sisanya dimiliki PT United Tractors Pandu Engineering. Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik  penjualan alat berat sebanyak 4.200 unit. Jumlah tersebut dipatok naik lebih dari 10% dibandingkan realisasi penjualan alat berat tahun lalu. Pada 2017, penjualan alat berat Komatsu meningkat 74% menjadi 3.788 unit. Pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.

Kemudian seiring dengan mulai pulihnya harga batubara, perseroan juga memacu pertumbuhan bisnis sektor pertambangan. Dimana emiten alat berat ini menargetkan produksi batu bara meningkat 5% sepanjang tahun ini. Pada 2017 lalu, perseroan memproduksi batu bara sebanyak 112,6 juta ton. Selama 3 bulan pertama 2018, produksi batu bara anak usaha Astra International tersebut mencapai 26,5 juta ton atau sudah mencapai 22,4% dari target produksi 2018. Produksi pada kuartal I/2918 tersebut meningkat 8% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Chied Financial Officer United Tractors, Iwan Hadiantoro pernah bilang, perseroan menargetkan produksi overburden removal atau pemindahan lapisan batuan penutup meningkat 10%—15% pada tahun ini.”Untuk tahun ini, produksi entitas anak kami yaitu Pamapersada Nusantara kami targetkan naik 5%, sedangkan untuk overburden removal akan berada di sekitar 880—900 juta bcm pada tahun ini atau naik minimal 10%,” ungkapnya.

Iwan menambahkan, untuk produksi batu bara di tambang sendiri, perseroan menargetkan kenaikan sebesar 10% menjadi 7 juta ton dari tahun yang sebesar 6,3 juta ton. Menurutnya, faktor logistik menjadi penyebab perseroan tidak dapat mematok target agresif. Saat ini, perseroan memiliki tambang milik sendiri di Kalimantan Tengah, di mana faktor logistik sangat memengaruhi pergerakan bisnis perseroan. Pasalnya, pengangkutan batu bara hanya dapat melalui Sungai Barito yang volume airnya tidak selalu penuh sepanjang tahun.

Pada tahun ini, UNTR tidak akan memperluas konsesi tambang milik sendiri. Iwan menegaskan perseroan menargetkan perluasan pada lini tambang komoditas lain seperti emas.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…