Gejolak Harga Saham - Saatnya Investor Ritel Koleksi Saham Murah

NERACA

Jakarta – Fluktuatifnya harga saham di pasar modal, biasanya memberikan kekhawatiran tersendiri bagi investor ritel bila nilai investasinya bakal menyusut. Tak ayal, kondisi tersebut mendorong sebagian pelaku pasar untuk keluar dari pasar modal dengan pertimbangan agar portofolio nilai investasinya tetap aman. Namun hal tersebut, dinilai direktur utama PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Anita menjadi momentum tepat bagi investor untuk berinvestasi saham untuk jangka panjang.

Menurutnya, pasar yang bergejolak merupakan momen paling tepat untuk masuk ke bursa dengan membeli saham-saham pilihan agar mendapat imbal hasil atau return maksimal. Pasalnya, jika tujuan investor investasi dalam jangka panjang seperti menyiapkan dana pendidikan atau dana pensiun maka pilih investasi yang memiliki potensi return tinggi dalam jangka panjang seperti saham,”Jika investor memiliki tujuan investasi untuk memenuhi dana pendidikan anak di masa depan, maka pilihan investasi harus saham. Begitu juga untuk kebutuhan dana pensiun, instrumen saham yang paling pas," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Anita menyampaikan, dalam setiap investasi tetap ada faktor risiko, sehingga juga tetap harus diperhatikan dengan teliti terutama dalam investasi jangka panjang. "Investor harus rutin menyisihkan dana secara berkala, namun berkelanjutan agar target dan tujuan investasi bisa tercapai," katanya.

Dia mengungkapkan, penurunan yang terjadi dalam nilai investasi saham itu hal yang sangat wajar, tapi dalam jangka panjang yakni di atas 10 tahun, pergerakan IHSG selalu positif dan mampu memberi imbal hasil optimal. "Tentu saja, selalu cermati berbagai hasil riset dan analisa pasar saham, termasuk yang diberikan oleh RELI," tuturnya.

Ditambahkan Anita, dalam memilih investasi jangka panjang, investor akan melewati fase-fase yang dapat mengurangi risiko. Sama seperti tahap pengumpulan kekayaan maka harus memilih instrumen yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi dengan risiko tinggi juga. Selanjutnya jika sudah mendekati waktu pengambilan dana investasi maka strategi diubah lagi dengan cara dipindahkan ke instrumen yang relatif lebih moderat. Harapannya agar dana tersebut tidak tergerus ketika terjadi gejolak pasar yang tiba-tiba datang.

Dengan strategi itu maka investor bisa menjaga kekayaan yang sudah didapat selama masa investasi. Bisa saja, setelah investasi saham langsung, kemudian dialihkan ke reksa dana saham. "Setelah makin dekat ke masa pencairan dana dapat juga ditempatkan ke reksa dana pendapatan tetap. Dengan begitu, imbal hasil investasi selalu terjaga dari potensi tergerus gejolak pasar,”ujarnya.

Sebelumnya, investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH) pernah bilang, ditengah harga saham yang jatuh peluang untuk mengkoleksi saham-saham bluechip yang murah dan beberapa saham lainnya yang layak dikoleksi. Dia mengistilahkan saham itu salah harga. Dengan volatilitas pasar, LKH justru mengakumulasi beli saham.

Namun demikian, dirinya juga mengingatkan, ada beberapa hal yang perlu dicermati sebelum masuk saham yang salah harga. Pertama, pertimbangkan tata kelola (GCG) emiten, apakah emiten dikelola orang jujur dan berintegritas. "Bagi investor, jika perusahaan dikelola orang tidak jujur, maka akan sangat mengerikan,"tandasnya.

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…