Toyota Akan Gelontorkan Investasi Baru Untuk Mobil Listrik

Toyota melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) siap menggelontorkan untuk pengembangan mobil listrik di dalam negeri, yang ditargetkan pemerintah mulai 2025. Sebelumnya Toyota Motor Corporation (TMC) telah membudgetkan investasi sebesar Rp25 triliun untuk kurun waktu 2014-2019.

“Investasi (baru) untuk mobil listrik bisa mencapai lebih besar dari sebelumnya,” kata Presdir TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam pertemuan dengan sejumlah media di Jakarta, disalin dari Antara.

Sampai saat ini, menurut Warih, investasi TMC yang telah direalisasikan di Indonesia telah mencapai Rp18 triliun baik untuk penambahan kapasitas produksi maupun rantai pasokan lainnya.

Oleh karena itu, ia optimistis TMC tidak akan ragu untuk menggelontorkan investasi baru terkait program pemerintah mengembangkan mobil listrik mulai 2025, selama pemerintah memiliki peta jalan dan regulasi yang jelas dan bersaing dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). “Pemerintah harus segera menetapkan regulasinya (mobil listrik). Regulasi harus bersaing dengan peraturan negara lain,” ujar Warih.

Bila tidak bersaing, maka ia khawatir negara lain terutama sesama anggota ASEAN, yang menikmati rencana pemerintah Indonesia mengembangkan mobil listrik. Sebagai pelaku industri, Warih mengatakan butuh 3-5 tahun bagi sebuah industri untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan tersebut. Oleh karena itu ia berharap paling lambat kejelasan aturan yang lengkap tentang pengembangan mobil listrik keluar pada 2022. “Toyota sendiri telah memiliki teknologi mobil yang terelektrifikasi (listrik) dan 2020 akan meluncurkan mobil pure listrik pertama di China,” katanya.

Selama ini Toyota telah memiliki mobil hibrid yang menggunakan mesin penggerak berbasis bensin dan listrik, mobil berbahan bakar hidrogen, dan plug in hybrid. Warih mengakui ke depan mobil listrik adalah sebuah keniscayaan mengingat bahan bakar fosil akan habis.

Karena itu TMMIN mendukung program mobil listrik dengan membantu pemerintah melakukan studi yang menggandeng empat perguruan tinggi terkemuka antara lain ITB, UI, dan UGM. “Dari studi itu, kita akan mengetahui model dan jenis mobil listrik apa yang sesuai dikembangkan di Indonesia,” kata Warih.

Toyota Motor Corp pada Jumat (1/6) menyampaikan rencananya untuk memindahkan sejumlah operasi manufakturnya kepada Denso Corp sebagai pemasok utama, guna memberikan ruang yang lebih besar dalam pengembangan teknologi kendaraan terbarukan.

Toyota mengatakan akan mengonsolidasikan operasi komponen elektronik inti melalui Denso mulai akhir tahun depan, menambahkan bahwa Denso akan mengambil alih produksi massal komponen elektronik yang digunakan dalam kendaraannya mulai 2022.

Toyota mengatakan konsolidasi pengembangan dan produksi massal komponen yang mengendalikan mobil listrik dan swakemudi itu akan menghilangkan tumpang tindih operasional, serta mengalihkan sumber daya perusahaan ke teknologi baru.

"Dengan mengonsolidasikan pengembangan produksi massal dan produksi komponen elektronik Toyota dan Denso melalui Denso. Toyota dan Denso bertujuan membangun pengembangan dan struktur produksi yang cepat dan kompetitif," kata Toyota dilansir Reuters.

Denso, produsen komponen mulai dari sistem pendingin udara hingga semikonduktor, memposisikan Toyota sebagai pelanggan terbesar berkat hampir dari setengah penjualan tahunan. Toyota adalah pemegang saham terbesar Denso dengan 24 persen saham.

BERITA TERKAIT

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…