Genjot Kapasitas Produksi - BWPT Tengah Bangun Dua Pabrik Baru

NERACA

Jakarta – Pacu kapasitas produksi, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) akan menambah dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru sampai 2020 “Saat ini perusaaan sedang menyelesaikan pembangunan 1 PKS di Kab. Keerom, Papua. Pabrik berkapasitas produksi 45 ton per jam ini direncanakan beroperasi pada September 2018,”kata Direktur Utama Eagle High Plantations, Nicolaas B. Tirtadinata di Jakarta, kemarin.

Dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, maka kapasitas produksi bisa sampai 90 ton per jam. BWPT sebelumnya sudah memiliki 8 PKS yang tersebar di wilayah Kalimantan dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun. Adanya PKS di Papua menambah kapasitas total menjadi 2,85 juta ton per tahun.

Pada kuartal IV/2018, sambung Nicolaas, perseroan juga akan menambah 1 PKS di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kapasitas produksi 60 ton per jam. BWPT juga membangun bulking station dengan daya tampung 4.000 ton. Menurutnya, rencana pembangunan PKS di Kaltim sebagai langkah antisipasi perusahaan untuk mengolah Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun inti dan plasma yang akan memasuki usia prima,”Usia prima perkebunan di sana 2 tahun lagi, ini bertepatan dengan operasi komersial PKS baru pada 2020," tuturnya.

Dia menambahkan, untuk pengembangan PKS di Kaltim, BWPT mengalokasikan belanja modal senilai Rp280 miliar. Diharapkan pabrik baru ini juga dapat menerima dan mengolah TBS dari kebun masyarakat sekitar perusahaan sebagai bagian dari kemitraan sehingga kelangsungan usaha perusahaan bisa berkelanjutan.

Perseroan juga menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 400 Miliar atau tidak jauh berbeda dibandingkan dengan tahun lalu. Dimana penggunaan capex untuk pembangunan pabrik. Direktur BWPT, Henderi Djunaedi mengatakan, capex berasal dari kombinasi ekuitas 30% dan pinjaman perbankan 70%. BWPT saat ini belum tertarik melakukan refinancing ataupun menerbitkan obligasi. Tahun mendatang, BWPT masih berencana menambah jumlah pabrik.

Menurut Henderi, apabila perolehan tandan buah segar emiten stabil terus meningkat, maka dalam 3-4 tahun bakal ada penambahan hingga lima pabrik kelapa sawit baru. Sebagai informasi, tahun lalu perseroan mencatatkan produksi tandan buah segar sebesar 122.499 ton per Agustus 2017. “Ini merupakan produksi tertinggi tahun ini,"kata Satrija Budi Wibawa, Sekretaris Perusahaan BWPT.

Bukan hanya tertinggi, tapi produksi ini juga meningkat 60% dibanding Agustus 2016, 76.419 ton. Sementara, jika dibanding Juli 2017 yang sebesar 113.906 ton, maka produksi TBS BWPT naik 7,5%. Seiring dengan rekor tahunan tersebut, produksi crude palm oil (CPO) BWPT juga mencatat angka produksi tertinggi tahun ini, yakni sebesar 27.806 ton. Angka produksi CPO tersebut lompat hampir 70% dibanding Agustus 2016, 16.358 ton. Cuaca dan tidak banyaknya hari libur seperti yang terjadi sepanjang Juli 2017 menjadi pemicu produksi BWPT jauh membesar.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…