Indofood Bagikan Dividen Rp 237 Per Saham

NERACA

Jakarta -  Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp 237 per saham. Dividen akan dibagikan pada 5 Juli 2018. Dengan nilai total dividen yang dibagikan sebesar Rp 2 triliun atau 51,21% dari laba bersih 2017.

Berdasarkan laporan keuangan 2017, laba INDF tercatat sebesar Rp 4,17 triliun atau naik tipis 0,6% dari tahun sebelumnya. Sedangkan, anak usahanya, PT Indofood CBP Tbk (ICBP) dijadwalkan lebih awal untuk pembagian dividen, yakni pada 3 Juli 2018. Investor bakal memperoleh dividen Rp 162 per saham.”Untuk ICBP, total dividen yang akan dibagikan sekitar Rp 1,7 triliun," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) INDF, Anthoni Salim di Jakarta, kemarin.

Total dividen ICBP setara 55,26% dari laba bersih tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan, ICBP mencatatkan kenaikan laba bersih 2017 sebanyak 5,4% menjadi Rp 3,8 triliun. Selain itu, INDF juga menyiapkan belanja modal (capital expenditure) Rp 9,1 triliun untuk mendukung bisnisnya tahun ini. Perseroan akan menambah kapasitas pada empat lini usahanya, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Bogasari, agribisnis, dan distribusi.

Kata Anthoni Salim, perseroan akan menambah 100% kapasitas pabrik kemasan pada anak usahanya PT Cipta Kemas Abadi (CKA), pabrik bumbu di Palembang, refinery crude palm oil (CPO) untuk PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), dan pabrik produk dairy dengan kapasitas 1.000-1.500 ton. Perseroan akan menggunakan dana kas internal dan pinjaman bank untuk membiayai belanja modal tersebut.

Sementara Direktur Indofood, Taufik Wiraatmadja menambahkan, sepanjang tahun lalu perseroan menambah 4 lini produksi untuk pabrik mi di Cirebon. Salim Ivomas juga sudah menyelesaikan pembangunan 2 pabrik di Sumatra Selatan dan Kalimantan. Penambahan kapasitas merupakan bagian dari strategi Indofood untuk mencapai pertumbuhan penjualan 2%-5% pada 2018 menjadi sekitar Rp 71,59 triliun-Rp 73,5 triliun. Ini merupakan target konservatif dibandingkan realisasi penjualan tahun lalu yang tumbuh sebesar 5,3%.

Perseroan menilai pertumbuhan bisnis barang-barang konsumer tahun ini masih cukup menantang tetapi perseroan akan menyiasatinya dengan efisiensi dan inovasi produk. Soal daya beli masyarakat yang belum pulih, Indofood tidak terlalu khawatir karena banyak produknya yang terjangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu, perseroan tidak berencana menaikkan harga jual produk-produknya tahun ini.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…