Tingkatkan Pendapatan Non Afiliasi - Kuartal Satu, GMF Raih Dua Pelanggan Baru

NERACA

Jakarta- Meskipun perolehan laba di kuartal pertama tahun 2018 turun dibandingkan priode yang sama tahun lalu, namun PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) berhasil mendapatkan dua pelanggan, yakni dari Thailand dan Bangladesh untuk melakukan perawatan beratnya di hanggar GMF di Cengkareng, Jakarta.”Pada kuartal pertama 2018, berhasil mendapatkan dua customer baru yaitu Novoair dari Bangladesh dan Bangkok Airways dari Thailand," kata Direktur Utama GMF AeroAsia, Iwan Joeniarto di Jakarta, kemarin.

Iwan menjelaskan bahwa dua pelanggan tambahan itu merupakan langkah konkret dari upaya peningkatan porsi pendapatan non-afiliasi dengan menambahkan portofolio pelanggan. Tiga bulan pertama 2018, anak usaha Garuda Indonesia itu pun ikut serta dalam berbagai ajang internasional guna meraih pelanggan baru, seperti Singapore Airshow 2018, MRO East Asia, serta International Airlines Technical Pool (IATP).

Dirinya juga menambahkan, perseroan juga tengah melakukan penetrasi pasar ke Asia Selatan dan Asia Timur yang peluang bisnisnya masih tinggi. "Pasarnya di sana masih sangat terbuka luas untuk kami bisa pasarkan produk kami,”paparnya.

Selain pelanggan baru, GMF AeroAsia juga menambahkan sertifikasi baru dari Otoritas Penerbangan Sipil Bahrain, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Nigeria. Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan juga memberikan sertifikasi untuk perawatan pesawat Boeing 737 Max. "Penambahan rating ini sertifikasi ini diharapkan dapat meraih pelanggan lain," kata Iwan.

Perseroan juga berencana menambah bengkel pesawat atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) salah satunya di Batam.  Disebutkan, investasi untuk pembangunan bengkel baru di Batam hingga US$ 55 juta atau sekitar Rp 770 miliar dengan kurs Rp 14.000.”Untuk Batam sudah US$ 45-55 juta kemungkinan, pembayaran 40% GMF dan selebihnya partner. Sudah ada pembicaraan dengan Menteri Koordinator Maritim," ujar Iwan.

Iwan menambahkan, rencananya pembangunan akan dimulai akhir tahun ini. Selama ini, GMFI telah memiliki beberapa konsumen dari luar negeri yang nantinya diharapkan memiliki akses yang lebih mudah.”Kalau kita sudah mendapatkan (dana) kuartal IV kita sudah memulai pembangunan di Batam akhir tahun. Sejalan dengan apa yang sedang dibicarakan, serta dukungan dengan pemerintah kemajuan banyak, akses pasar lebih mudah," imbuhnya.

Selain itu, saat ini GMFI juga sedang menjajaki pasar internasional dengan menggandeng beberapa negara di Asia dan Australia. Hal ini tak lain untuk meningkatkan pasar asing dan memperluas bisnis perseroan.”Sekarang sedang proses rampungkan semua bisnis case. Satu lagi di Korea, sekarang proses pemilihan local partner Korea, semoga dapat partner terbaik, lokasi yang bagus, dengan airline di sana," ungkapnya.

Sebagai informasi, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I-2018. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, perolehan laba GMFI ini turun sebesar 27,3% menjadi US$ 7,36 juta. Rupanya hal ini terjadi karena masih adanya pendapatan yang belum dibukukan. “Tidak perlu khawatir karena memang ada pendapatan yang belum kami bukukan," ujar Iwan Joeniarto.

Namun, Iwan tidak merinci pendapatan apa yang dimaksud. Dirinya hanya mengatakan, masih ada rekonsiliasi pendapatan yang berpotensi meningkatkan kinerja perusahaan. Diakuinya, penurunan laba bersih ini juga berpengaruh pada penurunan margin laba bersih perusahaan yaitu dari 9,5% ke level 8,3%. "Ada penurunan margin 3,2%," paparnya.

Meski begitu, GMFI masih berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan. Selama periode Januari-Maret 2018, pendapatan tumbuh menjadi US$ 115,9 juta dari periode yang sama tahun lalu sejumlab US$ 101,6 juta. Walaupun pendapatan line maintenance  turun 14,3%, tetapi pendapatan repair and overhaul tercatat naik 15,9%.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…