KPPU Sidak Harga Pangan di Aceh
NERACA
Banda Aceh - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bersama Satgas Polda Aceh melakukan inspeksi mendadak atau sidak mengecek harga pangan di Banda Aceh.
Sidak dipimpin Kepala Kantor Perwakilan Daerah KPPU Medan membawahi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Ramli Simanjuntak yang didampingi tim Satuan Tugas (Satgas) Polda Aceh, Senin (28/5).
Kepala Kantor Perwakilan Daerah KPPU Medan Ramli Simanjuntak mengatakan, sidak dipusatkan di Pasar Peunayong, Banda Aceh, untuk melihat langsung harga pangan di pasaran, apakah terjadi gejolak harga atau tidak."Ada sejumlah pangan yang kami pantau harganya, di antaranya daging, ayam, cabai, bawang, beras, dan lainnya. Semua pangan yang dipantau harganya merupakan kebutuhan pokok," sebut dia.
Dari hasil inspeksi di lapangan, Ramli Simanjuntak menyebutkan harga pangan di Pasar Peunayong Banda Aceh relatif normal. Begitu juga pasokannya juga lancar dan stabil. Seperti harga daging sapi, sebut dia, berkisar antara Rp120 ribu hingga Rp125 ribu. Harga tersebut sudah normal kembali dibandingkan dengan jelang Ramadhan yang sempat mencapai Rp180 ribu.
"Kenapa harga jual daging melonjak di Aceh jelang Ramadhan lalu, karena di Aceh ada tradisi meugang, di mana permintaan daging meningkat dan harga jual sapi juga tinggi," kata dia.
Begitu juga dengan harga ayam, juga sudah stabil. Harga ayam ukuran dua kilogram Rp45 ribu per ekor. Termasuk pasokannya dari sejumlah perusahaan ternak, juga tidak bermasalah. Harga cabai dan bawang juga tidak bergejolak, di kisaran Ro20 ribu per kilogramnya. Pasokan cabai berasal dari wilayah Aceh, sedangkan bawang dari Sumatera Utara.
"Kami akan terus pantau harga pangan di Aceh. Bagi pelaku usaha yang terlibat mempermainkan harga akan ditindak tegas," pungkas Ramli Simanjuntak.
Tindak Penimbun Stok Pangan
Lalu, KPPU akan menindak tegas pihak yang menimbun stok pangan sehingga memicu kenaikan harga di tengah masyarakat."Jika ada indikasi pihak yang menahan pasokan pangan maka akan kami tindak tegas," kata Ramli Simajuntak.
Menurut dia, pihaknya secara rutin memantau perkembangan harga pangan sejak awal Ramadhan hingga saat ini."Memang ada kenaikan tapi masih sebatas psikologi pasar dan biasanya memasuki pekan kedua Ramadhan akan kembali normal," kata dia.
Pada sisi lain ia mengingatkan penjual untuk menjual harga pangan sesuai dengan ketentuan dan tidak melebihi harga eceran tertinggi."Jika ada yang menjual di atas harga eceran tertinggi maka Dinas Perdagangan harus menindak," ujar dia. Ant
Oleh: Togap Marpaung Untuk memahami judul berita di atas, silahkan ditelaah rencana penulisam 11 (sebelas) buku yang meruapakan suara hati…
NERACA Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmen kementeriannya untuk mengawal ruang digital guna mendukung Pemilihan…
NERACA Jakarta - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung masih terus menelusuri aset 16 tersangka perkara…
Oleh: Togap Marpaung Untuk memahami judul berita di atas, silahkan ditelaah rencana penulisam 11 (sebelas) buku yang meruapakan suara hati…
NERACA Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmen kementeriannya untuk mengawal ruang digital guna mendukung Pemilihan…
NERACA Jakarta - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung masih terus menelusuri aset 16 tersangka perkara…