ACT & Pertamina REG IV Kembali Bantu Masyarakat Korban Rob Pekalongan

ACT & Pertamina REG IV Kembali Bantu Masyarakat Korban Rob Pekalongan

NERACA

Pekalongan - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kota Pekalongan & PERTAMINA REG IV kembali turun ke lokasi Rob Pekalongan.  Kali ini TIM membagikan 400 nasi kotak( untuk buka dan sahur) dan paket logistik berupa kebutuhan pokok di daerah korban banjir rob Kota Pekalongan, Jumat (25/5).

Paket tersebut berisi antara lain gula, mi instan, susu, teh, bumbu dapur, air mineral, biskuit , obat- obatan, selimut dan kebutuhan bayi. Warga penerimanya berasal dari kelurahan bandengan, pabean, kramat sari, panjang wetan dan panjang baru yang terkena dampak rob yang berkepanjangan.

Koordinator ACT Kota Pekalongan Abdilah yang biasa disapa Abdy, menjelaskan bahwa ini bantuan yang ke empat kalinya sejak hari selasa 22 mei 2018 mengingat rob ini masih belum ada tanda-tanda akan surut."ACT, Insya Allah dengan sigap akan terus berusaha membantu warga yang terkena musibah banjir," jelas Abdy dalam rilis kepada Radar, Rabu (17/1).

Maya, salah satu warga panjang baru yang terkena dampak dari rob mengatakan sangat bersyukur telah mendapatkan bantuan dari ACT & PERTAMINA REG IV.“Saya sangat bersyukur sudah dapat bantuan sembako dari ACT & PERTAMINA REG IV, semoga Allah swt membalasnya” tandas Maya.

Selain maya, Mbah Mar warga bandengan yang juga tekena banjir hingga sampai dalam rumah setinggi lutut orang dewasa sangat berterimaksih kepada ACT & PERTAMINA REG IV yang telah memberikan bantuan kepada warga bendengan.Sebelumnya TIM juga telah menyerahkan 150 selimut, obat-obatan dan kebutuhan lainya yang diberikan kepada warga yang terkena banjir dan rob di pekalongan utara.

Kord. Pengungsian Maya mengatakan, sejak awal bulan ini warga dilanda rob dengan ketinggian 40 centimeter hingga satu meter lebih. Hal ini membuat sebagian warga terpaksa mengungsi dari kediaman mereka karena rumah dan seisinya tergenang banjir rob.“Ada kurang lebih 500 warga bertahan di tempat pengungsian. Mereka setiap hari tidur dan salat tarawih di sini (tempat pengungsian, red),” kata Maya.

Terkait kebutuhan sehari-hari, juga dilakukan di tempat pengungsian. Sebab, dapur dan alat-alat masak di rumah turut tergenang.“Kalau maghrib rob tinggi, bahkan sampai sepinggang orang dewasa. Anak-anak juga bertahan di tempat pengungsian. Tapi mereka tetap sekolah, meskipun harus cincing karena akses menuju sekolah tergenang,” tandasnya. Mohar

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…