Ekonomi Di Triwulan II akan Tumbuh 5,15%

 

NERACA

 

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memerkirakan ekonomi di triwulan II 2018 akan tumbuh mendekati 5,15 persen (tahun ke tahun/yoy) salah satunya didorong perbaikan konsumsi rumah tangga yang distimulus pencairan Tunjuangan Hari Raya. Perry di Jakarta, Jumat (25/5), meyakini stimulus untuk perbaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan optimal di paruh kedua tahun ini, karena dilindungi oleh laju inflasi yang terus menurun. Melalui survei BI hingga pekan ketiga Mei 2018, inflasi tahunan di bulan kelima mencapai 3,24 persen (yoy) dan 0,22 persen (mtm).

"Dengan inflasi yang terkendali, kemampuan belanja akan semakin besar, karenanya itu akan jadi stimulus fiskal khususnya di triwulan II," ujar Perry. Hingga kuartal I 2018, konsumsi rumah tangga baru tumbuh 4,95 persen dengan andil terhadap pertumbuhan ekonomi yang sebesar 56,8 persen. Faktor pendorong lain, lanjut Perry, adalah kontribusi dari sektor keuangan terutama peyaluran kredit perbankan bagi perekonomian. Perry mengakui pertumbuhan kredit hingga April 2018 yang masih sebesar 8,5 persen (yoy) belum optimal.

Namun kontribusi pembiayaan dari perbankan dia yakini akan menggeliat di kuartal II sesuai tren tahunan, sehingga akan turut mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi. Meski tidak merinci proyeksi pertumbuhan kredit di kuartal II, Perry menyebut secara keseluruhan tahun, pertumbuhan kredit akan mampu menyentuh 12 persen (yoy).

Perry mengungkapkan Bank Sentral sedang menyiapkan relaksasi pembiayaan perumahan dari perbankan, untuk memacu pertumbuhan perekonomian tahun ini. "Maka itu kami dorong sektor perumahan didorong, karena sektor perumahan umumnya bisa mendorong siklus ekonommi dan siklus keuangan," ujar dia. Adapun pemerintah sudah memastikan akan mengalokasikan Rp35,76 triliun untuk pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1439 Hijriah yang ditujukan kepada ASN, anggota TNI/Polri dan pensiunan. THR itu akan dibayarkan mulai akhir Mei hingga awal Juni 2018.

Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan upaya mempertahankan stabilitas dan mendorong kinerja pertumbuhan tidak bisa berjalan selaras, sehingga harus ada pilihan yang harus diprioritaskan. "Tidak selalu harus dua-duanya sekaligus. Bisa saja dipilih salah satu dalam waktu tertentu," kata Darmin.

Darmin menilai dalam kondisi gejolak seperti saat ini salah satu opsi harus lebih diprioritaskan agar fundamental perekonomian dapat lebih terjaga dan tidak rentan terhadap tekanan eksternal. "Makanya kombinasinya bisa yang satu tidak penuh dan yang satu lebih," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan fokus utama pemerintah bersama otoritas moneter saat ini adalah menjaga stabilitas perekonomian dari tekanan yang disebabkan oleh faktor eksternal. "Kami bersama-sama Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas, artinya jangan sampai suatu 'confidence' terganggu karena ada gejolak luar," kata Sri Mulyani

Sri Mulyani mengatakan pemerintah tetap akan berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh membaiknya konsumsi rumah tangga, investasi maupun ekspor. Namun menjaga stabilitas perekonomian menjadi penting mengingat tekanan global akibat membaiknya perekonomian di AS semakin meningkat dan berpotensi mengganggu proyeksi pertumbuhan ekonomi.

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…