Perbaikan Jalur Mudik Karawang Ditargetkan Rampung H-10

Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menargetkan perbaikan jalur mudik di daerah tersebut rampung pada H-10 Lebaran atau Idul Fitri. "Lelang untuk kegiatan perbaikan jalan di sepanjang jalur mudik dipercepat agar bisa selesai H-10 nanti," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat Acep Jamhuri.

Ia mengatakan, perbaikan jalur mudik di wilayah Karawang hanya akan dilakukan penambalan di titik-titik jalan yang mengalami kerusakan.

Meski hanya penambalan, ia memastikan ruas jalan di sepanjang jalur mudik Karawang akan mulus dan layak dilintasi pemudik. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karawang sendiri telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp5 miliar untuk perbaikan jalan di jalur mudik wilayah Karawang.

Anggaran itu dikhususkan untuk memperbaiki jalur mudik khusus sepeda motor, jalan Cikalong-Cilamaya yang panjangnya mencapai sekitar 15 kilometer.

Menurut dia, sejak beberapa tahun terakhir hingga kini, ruas jalan Cikalong-Cilamaya telah digunakan sebagai jalur khusus sepesa motor pada musim mudik lebaran. Karena itu pemkab setempat berharap agar pemerintah pusat atau pemerintah provinsi bisa ikut mengalokasikan perbaikan jalan itu.

 

Yang jelas, terhubungnya jalan tol Trans Jawa pada musim mudik tahun 2018 membuat banyak jalur alternatif di Jawa Barat bukan menjadi pilihan utama bagi pengendara roda empat.

Namun bagi pengendara roda dua jalur alternatif juga menjadi pilihan karena jalur Pantura dipastikan menjadi serbuan jutaan pengendara bermotor sehingga laju motor banyak terhambat padatnya lalu lintas.

Sejumlah pemudik biasanya mempunyai jalur alternatif selain Jalan Nasional Pantura Jabar untuk mencegah kejenuhan selama berkendara.

Beberapa pilihan jalur alternatif dari Jabodetabek tujuan Jawa Tengah antara lain adalah ruas Sadang-Cikamurang-Tomo dan ruas Lohbener- Indramayu-Cirebon. Ada juga jalur alternatif khusus motor untuk memecah kepadatan di jalur Pantura Karawang-Cikampek yaitu melalui Klari-Jatisari-Krasak. Dari Krasak bisa mengambil ke arah Cikalong maupun Ciasem.

Tiga jalur itu bisa memecah kepadatan pemotor di Jalur Pantura Jabar yang saat puncak mudik membuat kejenuhan luar biasa dan sulit mencari rest area yang nyaman.

Kesiapan jalur alternatif Secara keseluruhan kondisi jalur alternatif sudah mulus, ada beberapa titik jalan rusak namun tidak berlebihan/signifikan. Beberapa tim perbaikan jalan juga terus bekerja agar jalur alternatif bisa lebih baik seperti pengecatan marka jalan, dan penambalan lubang.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher, mengungkapkan bahwa semua jalur mudik di Jawa Barat termasuk jalur alternatif, sudah siap digunakan pada arus mudik lebaran 2018.

Ia menjelaskan, Dinas Bina Marga dan Dishub Jabar sudah melaporkan kesiapan jalur mudik dan kesimpulannya kesiapan infrastruktur lebih baik.

Kondisi jalur alternatif mudik Sadang-Subang dan Subang-Cikamurang-Cijelag sepanjang 108 kilometer hampir dikatakan mulus, walaupun masih ditemui sejumlah lubang kecil, namun tim perbaikan yang sedang bekerja memastikan semua lubang akan ditambal sebelum arus mudik dimulai.

Kondisi jalur alternatif mudik Sadang-Subang yang pada musim mudik sebelumnya masih dijumpai jalan bergelombang, maka saat ini kondisinya cukup mulus dengan sebagian besar marka jalan sudah dicat ulang.

Sejumlah titik jalan yang tahun lalu rusak sudah diganti dengan konstruksi beton. Jadi sebagian ruas alternatif itu selang-seling antara jalan aspal hotmix dan beton.

Di ruas itu, hambatan arus lalu lintas sering terjadi di depan pabrik akibat aktifitas buruh saat masuk dan pulang kerja, pertigaan Cimaung, pertigaan Cisantri, pertigaan Kalijati-Purwadadi, kemudian pasar di Campaka dan Kalijati.

Sementara jalur alternatif Subang-Cikamurang-Cijelag sepanjang 61 kilometer tidak banyak ditemui pasar tumpah atau pabrik. Sekitar 70 persen jalur tersebut sudah menggunakan konstruksi beton dan sisanya masih aspal hotmix yang mulus.

Lima kilometer sebelum keluar Tomo, Sumedang ada beberapa titik jalan beton yang patah dan sebagian sudah ditambal aspal hotmix.

Sebagian jalan beton yang dibangun tahun 2016 itu di beberapa titik-titik tampak retak-retak memanjang akibat banyak melintas truk pasir dan truk pengangkut tanah untuk keperluan Tol Cisumdawu. Tol itu akan menghubungkan Cileunyi-Sumedang-Dauwan untuk bertemu dengan Tol Cikopo-Palimanan. (ant)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…