BSD Bukukan Penjualan Rp 2,5 Triliun

NERACA

Jakarta – Di kuartal pertama 2018, emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan pemasaran atau marketing sales sebesar Rp2,5 triliun atau melonjak 58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.”Capaian tersebut sebagian besar yakni 39% masih dikontribusikan oleh penjualan di proyek BSD City, Tangerang,”Hermawan Wijaya, Direktur Bumi Serpong Damai di Jakarta, kemarin.

Perseroan membukukan penjualan segmen residensial senilai Rp956 miliar yang ditopang oleh peluncuran produk-produk unggulan di BSD City, yakni klaster Zora, Jadeite, dan Tevana. Selain itu, lonjakan signifikan pada awal tahun ini terjadi karena perseroan melalui anak usaha, yakni PT Duta Pertiwi Tbk., telah meluncurkan dua proyek apartemen baru. Dua proyek ini digolongkan dalam proyek komersial bersama penjualan tanah kavling, ruko, dan properti komersial lain.

Dua proyek tersebut yakni Klaska Residence di Surabaya yang menyumbang 14% marketing sales, dan Southgate Apartment di Tanjung Barat-Jakarta Selatan yang menyumbang 10%.”Penjualan komersial kami selama kuartal pertama tahun ini mencapai Rp1,6 triliun yang disumbangkan terutama dari Klaska Residence di Surabaya dan Southgate Apartemen di TB Simatupang,” kata Hermawan.

Lebih rinci, penjualan Klaska Residence pada kuartal pertama mencapai Rp366 miliar dari target tahun ini Rp400 miliar, sedangkan Southgate Apartment terjual Rp253 miliar dari target Rp400 miliar. Tahun ini, emiten dengan kode saham BSDE ini menargetkan marketing sales senilai Rp7,23 triliun. Dengan capaian senilai Rp2,5 triliun pada awal tahun ini, artinya perseroan sudah mengantongi 35% dari targetnya tahun ini.

Tahun ini, perseroan juga menyampaikan rencana perseroan melakukan buyback saham dan private placement masing-masing sebesar 10%. Namun, perseroan harus meminta persetujuan para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).”Beberapa bulan terakhir ini harga saham-saham properti tertekan, saham BSDE pun terkena imbasnya. Harga saham BSDE sudah cukup rendah dibandingkan nilai company," kata Hermawan.

Disampaikannya, apabila RUPSLB pada 27 Juni 2018 menyetujui rencana buyback saham, BSDE mempunyai waktu 18 bulan untuk merealisasikan rencana itu. "Tetapi, shares buyback ini akan tetap mengikuti arah pasar. Dengan shares buyback, akan menaikkan RoE dan RoA BSDE. Kami siapkan dana sekitar Rp3,3 triliun," jelasnya.

Dirinya menjelaskan bahwa rencana pembelian kembali saham yang dikeluarkan BSDE sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor perseroan atau maksimum 1.924.669.600 unit saham. Selanjutnya untuk aksi korporasi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor perseroan atau maksimum 1.924.669.600 unit saham. Rencana private placement ini sebagai alat untuk mengantisipasi pemenuhan dana BSDE hingga dua tahun ke depan. “Untuk tahun ini, kami menyiapkan dana capex (belanja modal) sekitar Rp4 triliun-Rp5 triliun,”ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…