Pemkot Bandung Minta Masyarakat Tidak "Panic Buying"

Pemkot Bandung Minta Masyarakat Tidak "Panic Buying"

NERACA

Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta masyarakat untuk tidak "Panic Buying" atau melakukan pembelian di atas kewajaran karena dapat mendorong kenaikan harga barang kebutuhan pokok jelang hari raya Idul Fitri.

"Jangan sampai masyarakat 'Panic Buying' membeli kebutuhan pokok karena takut harga naik, nanti kasian ke yang lainnya," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Eric M. Atthauriq, dikutip dari Antara, kemarin.

Ia memastikan seluruh bahan kebutuhan pokok di Kota Bandung dalam kondisi aman. Kepastian itu didapatkan setelah Pemkot Bandung menggelar koordinasi dengan sejumlah distributor."Untuk ayam, beras, gas, daging sapi dan kebutuhan pokok lain relatif aman," kata dia.

Pemkot juga akan rutin melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional guna memastikan pasokan cukup dan tidak akan ada kenaikan harga."Insya Allah lebaran gak ada kenaikan tidak wajar, atau kelangkaan, karena stok aman," ujar dia.

Menurut dia, yang menjadi sorotannya yakni kenaikan harga daging ayam segar. Saat ini harga daging ayam mencapai Rp.40.000 ribu per kilogram. Pemerintah pun akan menyiapkan alternatif lain agar harga daging ayam segar dapat terus menurun dan stabil. Pada pekan depan 300 ton daging ayam beku siap didatangkan dari sejumlah distributor di Jawa Barat.

"Kami sudah bekerja sama dengan beberapa peternak ayam untuk memenuhi kebutuhan daging ayam beku di Kota Bandung. Ayam beku juga sering diolah oleh restoran ataupun hotel-hotel besar, jadi jangan khawatir," kata dia.

Lalu, dia mengatakan harga daging ayam di Kota Bandung mencapai Rp.40.000 per kilogram atau masih dalam kondisi harga yang tinggi dari harga normal yakni sekitar Rp.32.000 per kilogram. Dia mengatakan kenaikan harga ayam disebabkan disebabkan makin tingginya biaya pokok produksi di tingkat peternak.

"Ada suasana berkaitan dengan kenaikan harga dolar otomatis berpengaruh terhadap harga pakan dan juga DOC (Day Of Chicken) yang memang masih sangat berpengaruh terhadap dolar. Sehingga hal itu, dampaknya adanya kenaikan dari harga peternak," ujar dia.

Eric mengatakan, meski tergolong masih tinggi, namun harga Rp.40.000 per kilogram tersebut mengalami penurunan jika dibanding beberapa hari kebelakang yang mencapai Rp.42.000 hingga Rp.45.000 per kilo.

Ia yakin, kenaikan ini bukan disebabkan oleh faktor spekulan, namun lebih kepada kenaikan harga produksi di tingkat peternak."Bukan spekulan kami belum menerima informasi dari satgas pangan, yang jelas mereka melakukan pemantauan," kata dia.

Menurut dia, kebutuhan daging ayam di Kota Bandung mencapai 800 ribu ekor per hari, dengan rincian 600 ribu ekor ayam boiler dan sisanya 200 ribu ekor ayam pejantan. Pemkot memastikan akan terus melakukan pemantauan terhadap harga daging ayam. Ia berharap tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi dengan menahan barang dan menaikkan harga untuk mencari keuntungan lebih.

"Kita akan tetap koordinasi dengan Satgas Pangan agar diteliti titik mana yang mengambil keuntungan besar. Kalau ditemukan kita putus mata rantainya," kata dia.

Untuk harga komoditas yang lain, kata dia, seperti beras, daging sapi, minyak goreng, dan telur relatif stabil, selain itu pasokannya pun aman. Adapun, yang masih mengalami kenaikan seperti bawang putih, cabai rawit."Lebih sifatnya moda transportasi karena kemaren libur panjang. Distribusi agak terhambat, diposisi weekend terhambat namun ke depannya mudah-mudahan stabil," kata dia. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…