Inovasi dan Produktivitas Tinggi

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Masalah Industri dan Perdagangan

 

Menghadapi era bonus demografi banyak pihak berpikir tentang kesempatan kerja. Kalau kesempatan kerja tidak ada, maka namanya bukan bonus, tapi "bencana" demografi karena banyak usia produktif yang berpotensi menganggur. Siapa menciptakan istilah bonus demografi, dan siapa menciptakan istilah bencana demografi, kalau menurut hemat penulis melihat kedua istilah tersebut tidak lebih hanya sensasi statistika dan soal model analisis terhadap satu keadaan. Tidak ada yang salah karena itulah ramalan, prediksi, dan proyeksi yang dibuat berdasarkan berbagai asumsi.

Tuhan maha adil dan bijaksana, bahwa di antara kita telah dibekali akal dan nurani, serta bakat atau talenta sebagai modal dasar untuk bisa beraktivitas secara produktif, dan inovatif. Ini jaminan dari Tuhan yang bukan bersifat ramalan. Talen ada pada diri setiap insan.

Inovasi hakikatnya adalah sebuah ikhtiar setiap manusia yang dibekali talen, dan akal agar bisa hidup lebih baik dan mandiri.Tuhan sejatinya menciptakan manusia untuk menjadi enterpreneur atau agar menjadi start-up company yang bisa menjalankan usaha rintisan sebagai sumber penghidupannya. Dengan kata lain, kita ditakdirkan sebagai subyek pembangunan, bukan sebagai obyek pembangunan.

Kalau diposisikan menjadi obyek, maka dalam satu siklus kehidupan sosial ekonomi, kita selamanya hanya akan menjadi obyek. Karena itu yang muncul selalu soal pentingnya lapangan kerja. Padahal sesungguhnya Tuhan lebih mendorong agar kita bisa menjadi pencipta pekerjaan supaya bisa hidup mandiri dan bisa berbagi sesama. Konteks berbagi tentu bisa berujud berbagi ilmu, pengalaman, berbagi kesempatan, selain juga tidak medit untuk bersodaqoh sambil memberikan pendidikan dan pelatihan. Talen dan inovasi sebagai karakter dasar manusia harus dipupuk, diasah dan diasuh agar mampu menjadi insan inovatif yang mandiri.

Dunia yang sekarang ini lebih sering didera oleh penggambaran tentang pelambatan pertumbuhan ekonomi, tapi dunia tak pernah sepi munculnya berbagai peluang dan kesempatan untuk berbisnis. Di situlah kekuasaan Tuhan hadir bersama kita dengan keputusan yang adil dan bijaksana bahwa kalau kita berniat dan mau berusaha pasti akan ada jalan.

Karena itu, memupuk talen untuk menjadi sumber daya produktif kesempatannya terbuka luas, meskipun kita diprovokosi bahwa ekonomi tumbuh melambat atau sering ditakut-takuti bahwa kita sedang menghadapi ketidakpastian dan sebagainya. Nyatanya dunia masih bergerak dan terus terjadi dinamika. Yang ada adalah siklus /perputaran, kadang berputar cepat, adakalanya berputar lambat. Berputar cepat karena digerakkan, dan berputar lambat karena dikendalikan akibat sudah overheating.

Inovasi hidup di tengah dua situasi tersebut, yaitu di saat ekonomi mengalami bomming maupun tatkala ekonomi mengalami kontraksi. Para inovator tak pernah mati angin dan mati langkah hidup dalam dua situasi tersebut karena nalar kreatif dan produktifnya terus berkarya dan berkontribusi secara inovatif.

BERITA TERKAIT

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

BERITA LAINNYA DI

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…