Kembangkan Empat Produk Baru - Multi Indocitra Siapkan Capex Rp 10 Miliar

NERACA

Jakarta – Danai ekspansi bisnis dengan rencana merilis empat produk baru, PT Multi Indocitra Tbk (MICE) anggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp 10 miliar. Adapun keempat produk baru yang dimiliki perseroan yaitu Kaila, Feira White, Lansinoh dan Barry M. “Sumber pendanaan belanja modal dari pinjaman Bank Danamon,”kata Sales and Marketing Director PT Multi Indocitra Tbk, Hendro Wibowo di Jakarta, kemarin.

Nantinya, capex tersebut untuk membiayai modal kerja inventori lantaran perusahaan sudah memiliki jalur distribusi, logistik, dan armada. Disebutkan, dana belanja modal tersebut diatur untuk stok 2 bulan-3 bulan. Disamping itu, kata Hendro, anggaran capex masih bisa berubah. Hal tersebut lantaran gerak dinamis dari bisnis. “Kami realistis saja karena bisnis itu bergerak dinamis, sehingga mungkin masih bisa berubah,” ujarnya.

Menurutnya perusahaan lebih berhati-hati dalam investasi sehingga dana tersebut masih di luar pengembangan distribusi dan warehouse. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 20%. Sebagai gambaran, pada tahun 2017, perusahaan ini membukukan penjualan Rp 570,15 miliar, naik 3,2% dari tahun 2016 yang sebesar Rp 552,34 miliar. 

Sampai kuartal I-2018, perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 149,7 miliar, naik 15,7% dari periode yang sama tahun lalu. Kemudian untuk mencapai target tersebut, lanjut Hendro, perusahaan akan fokus pada sektor bisnis distribusi yang menjadi inti bisnis perusahaan. Pada tahun 2017 lalu, perusahaan juga sudah mendirikan PT Digital Niaga Indonesia (DNI) yang bergerak pada sektor marketplace. Walaupun begitu, sampai pada kuartal I-2018, anak perusahaan tersebut baru berkontribusi sebesar 0,86% dengan menyumbang penjualan sebesar Rp 1,28 miliar dari keseluruhan penjualan di kuartal I-2018 yang sebesar Rp 149,7 miliar.

Sampai akhir tahun, kontribusi DNI ditargetkan dapat tumbuh menjadi 2% dan saat ini, kontribusi DNI masih 1%. Selama ini, DNI sudah memiliki sembilan klien, diantaranya yaitu, Pigeon, Kaila, dan Bebe. Hendro juga menjelaskan untuk rencana di tahun 2018 ini, perusahaan memiliki empat produk baru. Harapannya juga dapat membantu mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

Dirinya menambahkan, untuk tren penjualan di bulan Idul Fitri, umumnya menurun sebesar 5%. Pada tahun lalu, PT Multi Indocitra Tbk mengurangi kepemilikan sahamnya secara tidak langsung di PT Pigeon Indonesia. MICE menguasai Pigeon Indonesia melalui anak usahanya PT Multielok Cosmetic. Multielok Cosmetic menjual sebagian sahamnya di Pigeon Indonesia, yakni 3.000 unit saham, kepada Pigeon Singapore Pte Ltd. Nilai transaksinya mencapai US$ 8,8 juta setara Rp 117,26 miliar (kurs Rp 13.325 per dollar AS).

BERITA TERKAIT

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…