Berkah Kenaikan Harga Emas - Merdeka Copper Incar Produksi 170 Ribu Ounce

NERACA

Jakarta –Kemilaunya harga emas seiring dengan membaiknya harga komoditas di pasar, memamcu PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebagai emiten tambang emas ini untuk memproduksi emas lebih banyak lagi dari dua tambang di Banyuwagi, Jawa Timur. Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan, perusahaan mematok produksi emas tahun ini sebesar 155.000-170.000 ounce. “Di kuartal I-2018 kinerja positif dengan produksi emas sebanyak 28.661 ounce dan perak 19.272 ounce," kata Adi di Jakarta, kemarin.

Dengan harga jual rata-rata emas pada kuartal I-2018 senilai US$ 1.334 per ounce dan perak US$ 17 per ounce, perusahaan membukukan pendapatan bersih senilai US$ 74,5 juta. Laba bersih perusahaan mencapai US$ 25,1 juta pada tiga bulan pertam tahun ini. Tahun lalu, pendapatan bersih MDKA mencapai US$ 132,71 juta dengan laba bersih US$ 43,1 juta. Adi mengatakan MDKA mematok pertumbuhan pendapatan tahun ini di kisaran 30%. Artinya perusahaan membidik pendapatan bersih sebesar US$ 172,52 juta pada akhir tahun ini.

Selain emas, perusahaan juga bakal meningkatkan kapasitas produksi bijih oksidasi (ore). Untuk itu, MDKA akan menggelontorkan belanja modal (capex) demi memperkuat kapasitas produksi sekitar US$ 90 juta. Nantinya, dana capex berasal dari kas internal dan hasil rights issue (penerbitan saham baru) yang bakal dilakukan dalam waktu dekat. Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menyetujui usulan manajemen mengenai penambahan modal melalui penerbitan saham baru (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Wakil Direktur Utama sekaligus CEO MDKA, Colin Francis Moorhead mengatakan, melalui skema HMETD, MDKA akan menerbitkan sebanyak - banyaknya 933,33 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. MDKA telah menetapkan harga pelaksanaan HMETD sebesar Rp2.250 dengan target dana yang diraih sebanyak-banyaknya US$ 150 juta. Hasil HMETD akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis perusahaan di masa depan. “MDKA berencana meningkatkan kapasitas produksi dari rata-rata 4 juta ton menjadi 6 juta ton per tahun setelah Proyek Pengembangan Oksida (OXP) rampung yang ditarget pada akhir 2018,”ungkapnya.

Perseroan menyakini, lanjutnya, dengan penguatan bisnis akan memberikan nilai tambah bagi para stakeholdersnya, termasuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial serta keberlanjutan hidup dan keseimbangan ekologi di wilayah kerja kami. “Kami berharap Perusahaan tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, namun juga bagi masyarakat,” ujar Colin.

Sepanjang 2017 harga emas dunia menguat dipengaruhi nilai dolar AS yang terkait erat dengan kondisi geopolitik serta kebijakan moneter bank sentral di seluruh dunia. Pada kuartal I 2018 kenaikan harga emasterus berlanjut sejalan dengan pelemahan nilai dolar AS secara global terhadap mata uang dunia lainnya sebesar 9,3%. Para analis logam mulia memperkirakan tren kenaikan permintaan ini akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan, didorong kenaikan permintaan dari sektor perhiasan, serta berkembangnya tren e-commerce secara global yang sangat bergantung pada penerapan dan pengembangan teknologi.

Pasokan emas juga dinilai akan menurun seiring kebijakan lingkungan yang baru diterapkan di China. Adapun China merupakan produsen emas dunia dengan produksi sebanyak 13,9% dari total produksi dunia di tahun 2017.

 

 

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…