Pasar Dinilai Tidak Kondusif - WIKA Realty Pilih Tunda Rencana IPO

NERACA

Jakarta – Lagi, untuk kesekian kalinya rencana PT Wijaya Karya Realty Tbk untuk go public atau mencatatkan saham perdananya di pasar modal molor dari rencana awal karena di picu kondisi pasar yang dinilai kurang kondusif. Hal tersebut disampaikan langsung Direktur Penilaian PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidyat.

Disampaikan Samsul, kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2018 yang mengalami penurunan 9,78% menjadi salah satu indikator lesunya pasar. Hal inilah yang menjadi alasan PT Wijaya Karya Realty Tbk menunda pelaksanaan initial public offering (IPO).”Wika Realty sudah menyampaikan pemberitahuan untuk memundurkan pelaksanaan IPO karena pasar lesu,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dengan mundurnya Wika Realty, lanjut Samsul, maka sudah lima calon emiten yang menunda pelaksanaan IPO hingga waktu yang belum bisa ditentukan.“Yang sudah mundur PT Artajasa pembayaran, PT Harvest Time Tbk, PT Wahana Vinyl Nusantara dan PT Wijaya Karya Realty Tbk. Sedangkan satu lagi saya lupa,” kata Samsul.

Meski demikian, BEI masih memiliki 24 calon emiten yang tengah menunggu pernyataan pre efektif dan efektif dari OJK. Rincinya, tiga perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif yakni PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK), PT Sarimelati Kencana Tbk ( PZZA) dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU). Sedangkan, calon emiten yang telah mendapatkan pernyataan pra efektif adalah PT MNC Studios International Tbk, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, PT Jaya Bersama Indo Tbk, dan PT Steadflast Marine Tbk.

Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi Joe pernah bilang, kepada perusahaan untuk mempertimbangkan kondisi pasar untuk melakukan IPO. Pasalnya, jika kondisi pasar sedang turun maka ada potensi saham tidak terserap pasar.”Kalau pasar sedang turun, perusahaan jangan melakukan IPO dulu. Ada risiko saham tidak akan laku terjual di pasar. Jadi, IPO harus saat kondisi indeks sedang naik,"ungkapnya.

Kiswoyo menambahkan sebenarnya tidak ada batasan atau angka aman yang bisa dijadikan acuan perusahaan dalam melakukan IPO. Namun, selama tren pasar masih negatif, perusahaan disarankan untuk menunggu atau wait and see hingga kondisi pasar membaik. Sebelumnya, Director Invesment Banking PT Danareksa Sekuritas, Boumediene H Sihombing menyampaikan, pelaksanaan penawaran awal saham perdana anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tersebut, diperpanjang sampai 21 hari. Untuk diketahui, Wijaya Karya Realty menawarkan 12,51 miliar saham atau setara 25% dari keseluruhan saham perseroan setelah IPO. Dengan harga penawaran Rp195 - Rp255 per saham, maka calon emiten properti itu berpotensi meraup dana sebesar Rp2,439 triliun hingga Rp3,1 triliun.

Adapun sesuai rencana awal, masa penawaran awal saham WIKA Realty dilakukan pada 24 April - 2 Mei 2018 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Mei 2018. Kemudian di tahun ini, perseroan juga menargetkan marketing sales Rp4,5 triliun, naik sebesar 175% dari pencapaian di 2017 lalu sebesar Rp 2,5 triliun yang diraih dari penjualan unit apartemen dan landed house. Untuk dapat meraih target yang ditetapkan di tahun 2018, Wika Realty akan menjalankan berbagai strategi usaha.

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…