Sediakan Transaksi Margin - Di 2019, Corpus Targetkan MKBD Rp 250 Miliar

NERACA

Jakarta – Menyakini masih tumbuhnya industri pasar modal seiring dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia, memacu PT Corpus Sekuritas untuk terus mengoptimalkan pasar modal. Maka guna mendukung hal tersebut, perseroan bakal menambah modal kerja disesuaikan (MKBD) dalam rangka menyediakan transaksi margin.”Kami akan menambah modal menjadi Rp 150 miliar pada tahun ini. Kemudian menambah lagi modal Rp 100 miliar di tahun depan," kata Kristhiono Gunarso, Komisaris Utama PT Corpus Sekuritas Indonesia di Jakarta, kemarin.

Diharapkan MKBD perusahaan bisa mencapai Rp 250 miliar pada tahun depan, sebagai salah satu syarat untuk menyediakan transaksi margin. Saat ini, MKBD Corpus sebesar Rp 27 miliar. Sejumlah cara akan dilakukan untuk menambah modal perusahaan. Salah satunya, dengan membuka cabang-cabang sekuritas di enam kota di Indonesia. Corpus juga akan mencoba untuk masuk ke bisnis penjaminan emisi pada tahun ini.

Selain itu, Corpus akan mengaktifkan online trading, yang sempat di non-aktifkan karena Madani Sekuritas dikenakan suspensi. Sekadar mengingatkan, Corpus Sekuritas semula bernama PT Corpus Prima Mandiri. Perusahaan mengubah namanya setelah mengakuisisi PT Madani Sekuritas pada 2016 silam. Pasca-akuisisi, komposisi kepemilikan saham sekuritas ini menjadi 95% dimiliki PT Corpus Prima Mandiri dan 5% milik Kristhanto Gunarso.

Corpus Sekuritas terdaftar sebagai anggota bursa dengan kode KW dan mengantongi izin sebagai penjamin emisi efek dan perantara perdagangan efek. Saat ini, Kristhiono Gunarso juga mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dari tujuh perusahaan, yang salah satunya direncanakan tercatat sahamnya pada 2018 ini.”Mayoritas perusahaan yang ada di pipeline IPO itu merupakan perusahaan daerah di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur," paparnya.

Dia menambahkan, salah satu perusahaan potensial yang akan melaksanakan IPO yakni berasal dari industri rokok. Perusahaan itu masuk dalam lima besar pangsa pasar industri rokok nasional. Pada tahun ini, Bursa Efek Indonesia menargetkan pelaksanaan IPO sebanyak 35 perusahaan. Sepanjang tahun ini, jumlah perusahaan yang telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI melalui mekanisme IPO sebanyak 13 perusahaan.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…