Didorong Kenaikan Harga Minyak - Pendapatan Sillo Maritime Tumbuh 32,7%

NERACA

Jakarta – Kembali menggeliatnya bisnis minyak dan gas (migas), memberikan berkah bagi perusahaan transportasi pengiriman minyak karena kembali mendapatkan order besar. Hal inilah yang dirasakan PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) yang menuai cuan dengan membukukan kinerja keuangan yang cukup positif di kuartal pertama 2018.

Kata Direktur Independen PT Sillo Maritime Perdana Tbk, Sumanto Hartano, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan US$ 12,33 juta, naik 32,7% dari periode yang sama tahun lalu. Kenaikan kinerja perusahaan umumnya didongkrak dari membaiknya harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP). "Harga ICP tahun lalu rata-rata US$ 51,91 per barel, naik 27% dari ICP rata-rata di 2016 di level US$ 40,13 per barel," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Catatan saja, seluruh pendapatan SHIP di 2017 dan Kuartal I 2018 diperoleh dari bisnis charter atau jasa penyewaan kapal. Klien terbesarnya yakni CNOOC SES Ltd dan Petrochina International Jabung Ltd. Sumanto menambahkan, pihaknya memproyeksikan harga minyak mentah Indonesia akan stabil bahkan cenderung naik. Sebab dengan kenaikan harga minyak diikuti pula meningkatnya aktivitas hulu industri minyak yang akan memberikan dampak positif bagi SHIP.

Selain faktor harga minyak mentah Indonesia, kembali beroperasinya kapal FSO CNOOC 114 dari klien terbesar SHIP yakni CNOOC SES Ltd menjadi pendongkrak pendapatan perusahaan di 2017 dan kuartal I 2018. Membaiknya pendapatan perusahaan berdampak positif pada laba di 2017 yang meningkat 109,6% menjadi US$ 13 juta. Tetapi di kuartal I-2018 laba perusahaan nampaknya turun 4,6% menjadi US$ 2 juta. "Karena ada kapal kita, FSO CNOOC, baru beroperasi pada Maret 2018 sementara opex (beban operasional) sudah berjalan," kata Direktur Utama SHIP, Harjati.

Dirinya juga mengungkapkan, perseroan bakal melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement sekitar Rp 174,881 miliar. Perseroan maksimal akan menawarkan saham sebanyak 219,7 juta lembar saham di harga Rp 796 per saham. Dananya akan digunakan untuk ekspansi dan memperkuat struktur modal anak usaha. Nantinya, dana private placement akan dipergunakan untuk mendanai belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini yang dipatok sebesar US$ 57 juta. "Selain dari private placement, capex bersumber dari pinjaman perbankan yakni BNI dan KEB Hana," kata Harjati.

Selain itu, dia menjelaskan, dana private placement akan digunakan untuk penyertaan modal pada anak usaha yakni PT Suasa Benua Sukses (SBS) guna memperkuat struktur permodalan. Untuk capex Herjati merincikan, sebesar US$ 45 juta untuk membeli kapal floating storage & offloading (FSO) untuk perusahaan migas Petrochina. Selain itu, perusahaan juga membeli kapal tanker LPG untuk mendukung kontrak PT Pertamina (Persero). "Jadi hingga akhir tahun ini, kapal yang kami punya akan ada 15 dari saat ini 13 kapal," ungkapnya.

Dengan aksi korporasi tersebut, Sillo Maritime menargetkan pendapatan sebesar US$ 62,52 juta pada tahun 2018, atau meningkat 35 persen dibandingkan realisasi pendapatan pada tahun sebelumnya US$ 46,31 juta.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…