Kadis Perdagin: Harga Sembako Kota Depok Stabil Tidak Naik Signifikan

Kadis Perdagin: Harga Sembako Kota Depok Stabil Tidak Naik Signifikan

NERACA

Depok - Harga kebutuhan bahan pokok (Sembako) di berbagai pasar yang ada di Kota Depok, optimis bisa dijamin stabil harganya sebagaimana yang terjadi jelang Puasa Ramadhan 1439 H. Kondisi ini juga diharapkan bisa terjamin tidak ada kenaikan harganya yang signifikan hingga memasuki Idul Fitri yang lazimnya sembako meningkat jumlah konsumsi kebutuhannya. Demikian dijelaskan Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Perdagin) Kota Depok, Hj. Kania Parwanti dalam keterangan persnya, baru-baru ini. 

Menurutnya, harga sembako yang terjadi pada jelang bulan Ramadan, masih belum mengalami kenaikan yang signifikan. Hal tersebut berdasarkan pantauan yang rutin dilakukan Disdagin Kota Depok di 5 pasar tradisional yang dikelola pemerintah. 

“Pada dasarnya bahan pokok yang kami pantau adalah yang memiliki Harga Eceran Tertinggi atau HET, yaitu beras, daging, minyak goreng, dan gula pasir,” tuturnya.

Dijelaskan, untuk harga beras kualitas medium masih stabil yaitu Rp9.141/kg, daging sapi murni Rp111.964/kg, daging ayam broiler Rp61.929/ekor. Sedangkan untuk telur ayam broiler Rp22.767, minyak goreng curah Rp11.157/liter dan gula pasir Rp12.583/kg. 

Kemudian, lanjutnya, untuk bawang merah juga belum mengalami kenaikan yang drastis yaitu Rp32.680/kg dari harga sebelumnya Rp32.332/kg, bawang putih Rp31.619/kg dari sebelumnya Rp32.553/kg, dan cabai merah keriting Rp35.646/kg dari harga sebelumnya Rp36.062/kg.

Dikemukakan, beberapa pekan lalu memang harga cabai sempat mengalami kenaikan. Namun, saat ini harga cabai sudah mengalami penurunan.“Harga cabai ini bergantung pada kondisi tanam dan panen. Jadi, tidak berpengaruh pada bulan Ramadan dan kalau ada kenaikan, itu pun belum telalu tinggi dan masih dalam tingkat yang wajar,” ujarnya.

Kania juga menambahkan, bahwa guna mengatisipasi kenaikan harga jelang Ramadan dan Idul Fitri 1439 H, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif. Diantaranya menggelar operasi pasar murah dan melakukan pemantauan harga secara ketat.

“Kalau ada harga eceran yang tinggi kita cek, berapa lama naiknya, cek dimana supliernya apakah kurang atau tidak di suplier, seperti itu,” katanya berharap tidak terjadi adanya gejolak harga yang signifikan. Dasmir

 

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…